Terminal Pada Alternator – Apabila dilihat secara visual maka pada alternator terdapat banyak terminal. Terminal pada alternator ialah sisi dari alternator yang berperan untuk menyambungkan alternator dengan elemen serangkaian mekanisme pengisian alternator yang lain. Lalu apa saja terminal pada alternator?
Pada dasarnya, alternator mempunyai beberapa pin soket khusus. Apabila dilihat pada sistem pengisian maka terminal pada alternator terbagi dalam B, IG, N, F, E, dan L. Terminal pada alternator ini disamakan dengan keperluan dan feature pada kendaraan. Makin banyak feature dan keperluan karena itu jumlah terminal bisa sejumlah semakin banyak.
Pada kendaraan ada dua tipe mekanisme pengisian. Tipe mekanisme pengisian terbagi dalam mekanisme pengisian konvensional, dan mekanisme pengisian IC regulator. Tiap tipe mekanisme pengisian mempunyai jumlah terminal pada alternator yang berbeda. Penggunaan tipe ini akan memberi kestabilan tegangan yang lebih bagus pengisian konvensional.
Oleh karenanya harus dipahami tiap fungsi dari terminal pada alternator. Untuk memperjelasnya berkenaan jenis terminal pada alternator baik alternator konvensional atau alternator ic regulator akan diulas pada artikel di bawah ini.
Terminal Pada Alternator Konvensional
Alternator konvensional adalah tipe alternator yang memakai regulator mekanis. Alternator konvensional memakai regulator konvensional yang dipasang di luar alternator. Pada tipe ini menggunakan regulator konvensional atau cut out alternator yaitu dengan contact poin yang bisa distel sesuai keperluan kendaraan.
Alternator konvensional dipakai pada kendaraan type lama. Oleh karenanya masih memakai contact poin atau mekanis. Voltase atau tegangan yang dibuat sedikit kurang konstan karena masih memiliki sifat mekanis dan manfaatkan elektromagnet untuk mengubah kerja alternator. Alternator konvensional terbagi dalam beberapa terminal. Terminal pada alternator konvensional terbagi dalam:
1. Terminal L
Terminal L adalah terminal pada alternator yang mempunyai pekerjaan untuk menyambungkan lampu indicator pengisian dengan battery. Disamping itu terminal L tersambung dengan terminal N yang tersambung dengan stator yang bakal hasilkan arus listrik saat rotor berputar-putar. Oleh karenanya lampu indicator pengisian akan mati saat alternator bekerja.
2. Terminal IG
Terminal IG adalah terminal pada alternator yang mempunyai pekerjaan untuk menyambungkan dengan kunci contact. Pin soket ini akan menyambungkan arus dari kunci contact dengan terminal F pada rotor coil. Dalam kata lain untuk aktifkan voltage regulator. Saat terminal F ada arus listrik karena itu rotor coil akan beralih menjadi elektromagnet.
3. Terminal N
Terminal N adalah terminal pada alternator yang tersambung dengan kumparan stator dan voltage relay untuk mengubah contact poin supaya lampu indicator pengisian mati Terminal N ada arus bolak balik.
4. Terminal B
Pada tipe konvensional terdapat terminal B adalah terminal yang menyambungkan di antara diode stator dengan battery atau aki dan voltage regulator. Pada terminal ini arus atau tegangan yang dibuat telah direct current atau searah yang bakal dipakai untuk pengisian pada battery dan hidupkan beberapa beban tambahan pada kendaraan.
Disamping itu terminal B terkait dengan voltage regulator dan akan aktifkan voltage regulator untuk jaga voltase yang dibuat alternator melebih 14 volt (batasan aman charging battery).
5. Terminal F
Terminal F adalah terminal pada alternator yang tersambung dengan rotor coil. Pin ini akan menyambungkan arus dari kunci contact ke rotor coil untuk hasilkan elektromagnet pada rotor coil.
6. Terminal E
Selain itu terdapat terminal E adalah terminal pada alternator yang tersambung dengan ground atau massa alternator. Terminal E berperan sebagai grounding.
Terminal Pada Alternator IC Regulator
Alternator IC regulator adalah tipe alternator yang mana penataan tegangan pengisian telah dikendalikan secara electronic. Alternator IC regulator telah memakai intergrated sirkuit yang disebut salah satunya elemen electronica. Kerja contact poin yang secara mekanis diganti oleh IC untuk mengendalikan tegangan yang dibuat oleh alternator.
Pergantian elemen mekanis ini tentu saja akan memberi beberapa kelebihan yang lain. Alternator type IC regulator sering dipakai pada kendaraan sekarang ini. Kelebihan alternator IC regulator salah satunya yakni tegangan konstan, lebih compact karena regulator jadi satu dengan alternator, serangkaian lebih singkat, dan beberapa kelebihan yang lain.
Terminal pada alternator IC regulator mempunyai jumlah yang semakin sedikit dibanding alternator konvensional. Ini karena penataan yang telah dikendalikan memakai elemen electronic hingga jadi lebih efektif dan singkat. Berikut sebagai terminal pada alternator IC regulator.
1. Terminal B
Terminal B adalah terminal pada alternator IC regulator yang mempunyai fungsi sebagai output tegangan yang disambungkan ke battery atau aki. Pada terminal ini akan hasilkan tegangan untuk charging battery yang dijaga janganlah sampai melewati 14 Volt.
2. Terminal IG
Terminal IG adalah terminal pada alternator IC regulator yang mempunyai fungsi untuk sumber IC regulator. Pada terminal ig digunakan untuk menyambungkan di antara battery dengan IC regulator. Oleh karenanya saat kunci contact status On karena itu IC regulator akan bekerja.
3. Terminal L
Terminal L adalah terminal pada alternator IC regulator yang mempunyai fungsi untuk menyambungkan lampu indicator pengisian dengan massa atau ground. Saat alternator belum berputar-putar karena itu lampu indicator pengisian akan tersambung dengan massa hingga berpijar. Saat itu saat alternator bekerja karena itu lampu indicator pengisian tidak tersambung dengan massa hingga lampu mati.
4. Terminal S
Terminal S adalah terminal pada alternator IC regulator yang mempunyai fungsi sebagai sensor untuk ketahui tegangan output alternator yang disalurkan ke battery untuk pengisian. Jika terminal S mengetahui tegangan melewati standard karena itu tegangan output alternator tidak dilanjutkan ke battery karena bisa menghancurkan beberapa elemen alternator.
5. Terminal F
Selain itu pada alternator IC regulator terdapat terminal F yang mempunyai fungsi sebagai terminal untuk bypass regulator saat lakukan pengujian field coil. Pada pin soket ini cuman dipakai untuk pengecekan kerja alternator IC regulator.
Ke-2 tipe alternator mempunyai terminal terminal yang sesungguhnya ada banyak yang mempunyai kemiripan nama dan fungsi. Tiap pin soket pada alternator itu mempunyai fungsi dan peran yang berbeda.
Di atas sebagai ulasan berkenaan terminal pada alternator. Ulasan terbagi dalam terminal pada alternator konvensional atau terminal pada alternator IC regulator.
Join the discussion