Tekanan Oli Pada Sistem Pelumasan & Cara Mengukur

tekanan oli pada sistem pelumasan mesin pada umumnya adalah

Tekanan Oli Pada Sistem Pelumasan Mesin Pada Umumnya adalah – Jaga tekanan oli mesin normal penting supaya performa mobil masih tetap maksimal. Lantas berapakah tekanan oli pada sistem pelumasan mesin?

Oleh karena itu tekanan oli pada mesin pada umumnya adalah harus dijaga. Saat tekanan terlampau rendah, pelumasan pada mesin dapat terhalang. Bila tekanan terlampau tinggi karena itu mesin berefek bobol.

Oleh karenanya, bisa diambil kesimpulan jika ketahui berapakah tekanan oli jadi penting dalam menjaga keadaan kendaraan. Berikut pembahasan berkaitan tekanan oli pada sistem pelumasan umum pada umumnya.

Tekanan Oli Pada Sistem Pelumasan Mesin Yang Umum Atau Ideal

Pada mesin diesel ada banyak elemen untuk salurkan oli ke semua sisi. Elemen ini terbagi dalam Oil Pump yang dipakai untuk memompa oli, saringan atau filter, sinyal, dan relief valve.

Untuk pastikan distribusi oli lancar ke semua elemen, tekanan perputaran jadi point utama. Jika tekanan terlampau tinggi akan ada risiko kebocoran oli. Dan jika tekanan oli terlampau rendah, distribusi tidak lancar. Hingga bakal ada elemen mesin yang tidak terlumasi secara baik.

Pada bagian head cover untuk Filter terpasang oil pressure indicator valve. Perannya sebagai pengontrol berapakah tekanan untuk perputaran oli ke semua mesin. Juga sekaligus untuk ketahui berapakah tekanan oli.

Tekanan oli pada sistem pelumasan mesin pada umumnya adalah di antara 1.0 sampai 2.0 Kg/cm2. Saat tanda memberikan kenaikan atau pengurangan sekecil apa saja, bahkan juga cuman 0,5 Kg/cm2 telah menjadi bahaya sendiri.

Baca Juga  Apa Fungsi Gasket: Peran Dan Jenis Jenisnya

tekanan oli pada sistem pelumasan mesin pada umumnya adalah

Cara Mengukur Tekanan Oli Mesin Normal

Untuk pastikan tekanan pada oli ada di status normal ada banyak cara yang dapat dilaksanakan. Ada cara manual, dan ada pula cara dengan memakai tanda signal.

1. Mengukur Memakai Tanda Signal

Cara mengukur tekanan oli mesin yang pertama dapat menggunakan tanda dari lampu indikator tekanan oli. Tanda dari elemen Sinyal akan memberikan tekanan oli. Sinyal akan memberikan tanda warna merah saat mesin mobil stop dan tekanan turun. Tanda akan berpijar merah saat tekanan oli alami pengurangan sampai 0,5 Kg/cm2.

Saat tekanannya normal, tanda akan memberikan warna hijau.

2. Memakai Tester Khusus

Ada alas tester khusus yang digunakan sebagai cara mengukur tekanan oli mesin di mobil. Alat ini nanti terpasang pada mesin dan akan menunjukkan apa tekanan oli ada di keadaan normal atau mungkin tidak.

Cara memakai tester tekanan oli:

  1. Pertama kali tempatkan tempat di bawah mesin untuk mengantisipasi kebocoran
  2. Bebaskan sisi oil pressure sender dan connector elektrikal
  3. Selanjutnya saran alat pengukuran tekanan
  4. Saat mengecek tekanan oli memakai alat ukur, yakinkan kemampuan volume pada keadaan norma
  5. Seterusnya hidupkan mesin sepanjang 5 menit
  6. Masing-masing type mobil mempunyai keperluan berlainan untuk angka RPM yang perlu diraih supaya pengetesan tekanan benar. Cari info lewat buku panduan berapakah RPM yang diperlukan terlebih dahulu
  7. Sesudah capai angka RPM yang diperlukan, matikan mesin dan diamkan dingin
  8. Paling akhir tinggal check angka yang kelihatan pada alat ukur tekanan oli
Baca Juga  Apa Fungsi Jack Stand: Fungsi & Cara Menggunakan

Tekanan oli mesin pada sistem pelumasan mesin pada umumnya atau normal adalah ada pada angka 1.0 sampai 2.0 Kg/cm2. Jika signal tanda memberikan pertanda merah atau pengukur menunjukkan tekanan oli ada di bawah angka itu. Seharusnya selekasnya lakukan pengatasan lebih jauh pada elemen oli mesin. Karena bagaimana juga bila tekanan terlampau rendah atau terlampau tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pada mesin dan mobil.

Diatas merupakan ulasan terkait tekanan oli pada sistem pelumasan mesin pada umumnya adalah perlu di jaga. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.