Sistem Pengisian – Pada kesempatan ini akan kita pelajari komponen, peranan dan cara kerja sistem pengisian pada mobil. Namun pada posting ini kali, lebih dari sistem pengisian yang digunakan pada mobil.
Baterei atau aki sebagai komponen penyimpan arus listrik. Maknanya, komponen ini cuman memiliki sifat simpan listrik yang dibuat oleh komponen lain.
Kita ketahui jika yang memasok keperluan listrik pada komponen kelistrikan kendaraan ialah baterei. Namun kemampuan baterei sangat terbatas. Baterei tidak
cukup buat memasok stater, lampu, sistem pengapian, dan beban lainnya. Hingga baterei perlu diisi kembali.
Untuk memberikan dukungan mekanisme pengisian mobil, maka terpasang alternator yang diputarkan oleh mesin dan regulator untuk mengendalikan tegangan yang dikeluarkan. Dan harus diingat jika teganan baterei mempunyai tegangan DC sedangakan alternator menghasilkan tegangan AC.
Oleh karenanya terpasanglah dioda pada alternator untuk mengubah AC jadi DC. Terkait sistem pengisian pada mobil baik dari pengertian, komponen maupun cara kerja akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini.
Pengertian Sistem Pengisian
Sistem pengisian ialah pola pemroduksi energi listrik yang diteruskan ke semua mekanisme kelistrikan kendaraan untuk sumber arus dan lakukan pengisian pada daya baterei.
Mekanisme pengisian akan hasilkan energi listrik sepanjang mesin dihidupkan. Itu karena mekanisme pengisian memakai perputaran mesin untuk sumber tenaganya.
Listrik yang dibuat, langsung akan digunakan untuk hidupkan lampu, klakson dan kelistrikan mesin.
Fungsi Sistem Pengisian
- Memasok keperluan listrik mobil saat mesin hidup
- Mengisi daya baterei yang terkuras saat proses starting
Prinsip Kerja Sistem Pengisian
Sistem pengisian bekerja dengan mengganti energi gerak (perputaran mesin) jadi energi listrik. Ini serupa dengan generator yang mengganti energi gerak jadi energi listrik.
Untuk lakukan pengubahan energi itu, mekanisme pengisian memakai komponen namanya altenator.
Altenator ialah komponen seperti generator AC yang bisa lakukan pengubahan energi gerak ke energi listrik memakai prinsip elektromagnetik.
Prinsip elektromagnetik ini merujuk pada hukum Faraday yang mengeluarkan bunyi ;
Prinsip Kerja Sistem Pengisian adalah saat sebuah medan magnet berputar-putar secara terus-terusan menggunting kumparan maka menghidupkan beda potensial pada kumparan itu.
Dari hukum di atas dapat diambil kesimpulan arus listrik akan mengucur pada kumparan yang berpotongan dengan medan magnet.
Komponen sistem pengisian.
Pada mekanisme pengisian terdapat dua komponen utama yaitu alternator, dan regulator. Keduanya memiliki fungsi yang sama pentingnya pada pengisian mobil. Berikut komponen sistem pengisian pada mobil:
1. Alternator
Alternator adalah salah satu komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari mesin menjadi energi listrik.
Energi barusan akan memutarkan rotor dan hasilkan arus bolak balik. Dan nanti akan disearahkan oleh dioda.
Komponen khusus dari alternator ialah :
- Rotor yang hasilkan elektro magnet
- Stator yang hasilkan arus bolak balik (AC)
- Dioda yang berfungsi untuk menyearahkan arus
- Brush yang memasok arus listrik ke rotor untuk hasilkan medan magnet
- Bearing yang memungkinkannya rotor bisa berputar-putar halus
- Fan untuk mendinginkan komponen alternator
- Puli yang berperan untuk terima perputaran dari tali kipas (v-belt)
2. Regulator
Alternator tidak selamanya hasilkan tegangan yang konstant. Karena hasil listrik bergantung dari kecepatan perputaran mesin. Makin cepat perputaran mesin, karena itu hasilnya akan makin besar.
Supaya pengisian tidak begitu terlalu berlebih, karena itu dibutuhkan regulator untuk mengendalikannya. Triknya dengan mengendalikan besar arus listrik yang masuk di dalam rotor coil hingga tegangan yang dibuat oleh alternator tetap stabil sesuai ketetapan.
Ada dua type regulator yakni type platina atau konservatif dan yang ke-2 ialah type IC regulator.
Keuntungan memakai regulator type IC ialah mempunyai ukuran yang kecil tapi outputnya besar, tidak membutuhkan penyetelan, mempunyai kontrol yang bagus dan memiliki penyebaran panas yang baik.
Cara Kerja Sistem Pengisian
Cara kerja pengisian ini kami contohkan pada tipe konvensional lebih dulu. Untuk dapat pahami lebih baik, kita harus memerhatikan dengan cermat pada rangkaian.
1. Cara Kerja Sistem Pengisian Saat kunci contact ON dan mesin mati
Di saat kunci contact ON, arus dari baterei akan mengucur ke rotor dan ke arah bungkussa. Hingga terjadi kemagnetan pada rotor coil.
Dan pada saat yang sama, arus baterei mengucur kelampu pengisian (CHG) hingga menghidupkan lampu pengisian.
2. Cara Kerja Sistem Pengisian Saat kecepatan rendah ke kecepatan menengah
Setelah mesin hidup dan rotor berputar-putar, tegangan dibangkitkan dalam stator coil. Dan tegangan neutral dipakai untuk voltage relay yang bakal mematikan lampu pengisian.
Pada saat yang sama, tegangan yang dibuat oleh stator, melalui dioda dan akan ke arah regulator dan ke arah baterei. Baterei akan berisi.
Di saat perputaran mesin dinaikkan, arus yang dibuat akan semakin besar. Hingga
kemagnetan belitan voltage regulator akan jadi membesar dan terkadang menarik contact platina.
Arus dari IG yang ke arah rotor harus melalui tahanan hingga arus yang ke arah rotor tidak berubah walau perputaran mesin naik.
3. Cara Kerja Sistem Pengisian Saat kecepatan sedang ke kecepatan tinggi
Jika perputaran mesin semakin bertambah kembali, tegangan yang dibuat oleh kumparan stator naik. Arus dari IG langsung akan dibuang ke massa. Hingga pada rotor tidak ada kemagnetan. Dan stator stop hasilkan arus.
Pengisian turun dan belitan voltage regulator menurun. Sehingga platina terpisah dari massa. Rotor kembali mendapatkan arus dan menjadi lagi magnet.
Peristiwa ini akan terus-terusan berulang-ulang sepanjang perputaran tinggi.
Diatas adalah ulasan terkait sistem pengisian pada mobil baik pengertian, fungsi, komponen, dan cara kerja. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.
Join the discussion