Sistem Pengapian Transistor: Pengertian, Komponen & Cara Kerja

sistem pengapian transistor

Sistem Pengapian Transistor – Salah satu jenis sistem pengapian yang digunakan pada kendaraan yaitu sistem pengapian transistor. Lalu apa itu sistem pengapian transistor?

Dengan pemakaian transistor atau mungkin tidak menggunakan contact pemutus karena itu pada tipe ini membuat efektivitas tenaga listrik terbangun hingga arus listrik yang diperlukan untuk pembakaran lebih optimal. Ini pasti disebabkan oleh tidak ada recikan bunga api yang umumnya terjadi pada contact pemutus yang mengakibatkan beberapa energi lenyap.

Oleh karenanya pada tipe ini sering dipakai khususnya mobil yang menggunakan sistem EFI keluaran 90n. Berikut ulasan terkait sistem pengapian transistor dimulai dari pengertian, komponen, dan cara kerja.

Pengertian Sistem Pengapian Transistor

Sistem pengapian transistor ialah mekanisme pengapian yang manfaatkan transistor sebagai komponen khusus yang berperan sebagai alternatif contact platina buat memutuskan dan menyambungkan arus listrik yang mengucur pada kumparan primer koil supaya terbentuk induksi elektromagnet.

Pulser igniter akan memberikan trigger di transistor hingga bisa menyambungkan atau putuskan arus yang mengucur pada kumparan primer koil. Saat mendapatkan triger karena itu transistor akan menyalurkan arus listrik dari collector ke emitter transistor. Di saat tidak mendapatkan triger karena itu arus primer koil akan stop karena collector dan emitter tidak tersambung.

Tipe Sistem Pengapian Transistor

Ada dau tipe yakni sistem pengapian semi transistor dan sistem pengapian full transistor. Berikut keterangan ke-2 tipe sistem pengapian transistor ini:

1. Sistem Pengapian Semi Transistor

Pada tipe ini sebagai salah satunya tipe mekanisme pengapian yang masih memakai kontak platina. Tetapi pemakaian contact platina ini cuman dipakai untuk memutuskan triger arus yang mengair ke pangkalan transistor hingga transistor dapat bekerja untuk menyambungkan dan putuskan arus yang mengucur ke ignition koil supaya terjadi induksi elektromagnet.

sistem pengapian transistor

2. Sistem Pengapian Full Transistor

Pada tipe ini sebagai salah satunya tipe mekanisme pengapian yang tidak memakai contact platina. Sebagai tukarnya karena itu dipertambah pulse igniter yang hendak mengetahui saat pengapian. Saat terjadi saat pengapian karena itu igniter akan hasilkan pulsa yang dipakai untuk mentriger pangkalan transistor.

sistem pengapian transistor

Komponen Sistem Pengapian Transistor

Dalam sistem pengapian ini ada banyak komponen yang mempunyai beragam komponen. Berikut sebagai komponen sistem pengapian transistor.

1. Battery

Battery berperan untuk menyuplai arus listrik ke beragam sisi.

2. Kunci Contact

Kunci Contact berperan untuk menyambungkan dan putuskan arus listrik dari battery ke komponen sistem pengapian transistor yang memerlukan. Saat kunci contact ON karena itu arus dari battery mengucur ke unit pada tipe ini hingga mesin status stanby untuk dihidupkan. Sementara saat kunci contact OFF, unit transistor tidak mendapatkan supply arus listrik hingga mesin tidak berpijar.

Baca Juga  Prosedur Pengangkatan Benda Kerja : 3 Prosedur & Ulasan

3. Ignition Coil

Ignition Coil berperan untuk meningkatkan tegangan battery yang sebelumnya 12 volt jadi 20000 volt ataupun lebih lewat proses induksi elektromagnet. Pada ignition coil ada 2 buah kumparan yakni kumparan sekunder dan kumparan primer. Pada kumparan sekunder koil, belitan dibikin semakin besar dibanding kumparan primer koil.

Ini yang mengakibatkan tegangan pada kumparan sekunder koil dapat capai 20000 volt atau lebih. Kumparan sekunder koil diatur ditengah-tengah kumparan primer hingga memperoleh induksi seutuhnya saat kumparan primer dialiri listrik dan ada medan magnet. Saat arus listrik pada primer koil diputus karena itu saat itu terjadi proses induksi elektromagnet pada kumparan sekunder koil.

4. Transistor Unit

Transistor Unit berperan untuk sakelar yang gantikan peranan dari contact platina yakni putuskan dan menyambungkan arus listrik yang ke arah primer koil. Komponen ini terdiri dari 3 kaki yakni emiter, pangkalan, dan colector.

Transistor sendiri bisa berperan sebagai konduktor dan isolator. Secara umum transistor di bedakan jadi dua yakni transistor PNP dan transistor NPN. Yang membandingkan ialah triger dari ke-2 tipe transistor itu, PNP memerlukan triger arus negatif atau dari massa, dan NPN memerlukan triger arus positif.

5. Pulse Igniter

Pulse Igniter berperan untuk memberi signal timing pengapian. Komponen ini terdiri dari 2 komponen penting yakni rotor magnet dan pick up coil. Pada rotor magnet ada benjolan yang hendak mengubah yang berarti dari gelombang atau signal yang dibuat oleh pick up coil, karena perpotongan medan magnet yang semakin besar. Signal ini yang selanjutnya dikirim menjadi triger pada pangkalan transistor unit, hingga transistor dapat melanjutkan dan putuskan arus listrik ke kumparan primer koil.

6. Distributor

Distributor yang berperan untuk membagikan tegangan tinggi yang dibuat oleh kumparan sekunder koil. Pembagian ini disamakan dengan timing pengapian pada tiap silinder. Pada umumnya, komponen pada distributor sama dengan sistem pengapian konservatif.

7. Busi

Busi yang berperan untuk hasilkan loncatan arus listrik tegangan tinggi yang dipakai untuk proses pembakaran.

Cara Kerja Sistem Pengapian Transistor

1. Sistem Pengapian Semi Transistor

Telah diterangkan pada awalnya jika pada tipe ini masih memakai contact pemutus.Tetapi fungsi contact pemutus di sini cuman untuk menyambungkan signal triger ke pangkalan transistor yang dari pickup coil. Cara kerja pada tipe ini seperti berikut:

a. Saat Kunci Contact On

Saat kunci contact ON karena itu arus akan mengucur ke arah ignition coil dan keluar ke arah transistor unit. Di dalam transistor unit ada tiga kaki yang mana terdiri dari collector dengan primer koil, emitter dengan massa, dan pangkalan dengan kontak platina.

Baca Juga  Perbedaan Mesin 2 Tak Dan Mesin 4 Tak : 7 Perbedaan

Saat mesin belum berputar-putar karena itu contact platina pada kondisi tutup hingga pangkalan transistor mendapatkan triger. Karena triger ini arus dari primer koil mengucur ke arah massa hingga muncul kemagnetan pada primer koil.

cara kerja sistem pengapian transistor

b. Saat Mesin Berpijar

Dalam pada itu, saat mesin mulai berputar-putar karena itu cam pada distributor akan buka contact platina. Saat contact platina terbuka mengakibatkan pangkalan transistor tidak mendapatkan triger, arus yang mengucur pada kumparan primer koil tidak bisa mengucur ke arah massa.

Kemagnetan pada kumparan primer koil lenyap hingga muncul induksi elektromagnet pada kumparan sekunder koil. Hasil induksi elektoromagnet disalurkan ke busi untuk pengapian. Transisi ini akan berulang-ulang saat distributor berputar-putar yang mengakibatkan contact platina terbuka dan tertutup dengan cepat untuk menyambungkan dan putuskan triger di pangkalan transistor unit.

cara kerja sistem pengapian transistor

2. Sistem Pengapian Full Transistor

Sistem pengapian full transistor sebagai salah satunya mekanisme pengapian yang tidak memakai contact platina tetapi memakai pulse igniter untuk ketahui timing pengapian.

a. Saat Kunci Contact ON Mesin Mati

Saat kunci contact On tapi mesin pada keadaan mati karena itu pick up coil belum mendapatkan signal dari rotor magnet karena rotor magnet belum berputar-putar. Sekarang ini karena itu keadaannya pada tipe ini belum bekerja. Oleh karena itu kumparan primer koil teraliri listrik tapi belum tersambung ke massa karena pangkalan transistor unit belum mendapatkan triger.

cara kerja full transistor

b. Saat Kunci Contact ON Mesin Berpijar

Saat kunci contact on dan mesin pada keadaan berpijar karena itu rotor coil turut berputar-putar sesuai perputaran mesin. Mengakibatkan pick up coil mendapatkan sinyal dari rotor coil karena perpotongan medan magnet. Pick up coil hasilkan signal yang dipakai untuk mentriger pangkalan transistor. Saat pangkalan transistor unit mendapatkan triger mengakibatkan collector dan emitter tersambung. Arus dari primer koil akan mengucur ke arah collector dan emitter selanjutnya tersambung dengan massa.

Kumparan primer koil hasilkan medan magnet. Saat rotor coil menjauhi dari pick up koil karena itu signal akan lenyap yang menyebabkan pangkalan transistor kehilangan triger. Saat triger lenyap karena itu arus dari primer koil akan terputus yang menyebabkan munculnya induksi elektromagnet pada kumparan sekunder koil. Hasil induksi elektromagnet ini dipakai untuk proses pembakaran.

cara kerja full transistor

Di atas sebagai ulasan berkenaan sistem pengapian transistor. Dimulai dari beberapa jenis, komponen, dan cara kerja.