Sasis Monokok (Monocoque Frame): Kelebihan & Kekurangan

Kelebihan Dan Kekurangan Sasis Monokok – Terdapat berbagai jenis sasis atau frame yang digunakan salah satunya adalah monokok atau monocoque. Lalu apa kelebihan dan kekurangan chasis monokok atau monocoque dibanding dengan jenis yang lain?

Sebenarnya secara fungsi, chassis monocoque sama dengan jenis rangka yang lain. Yang membedakan hanyalah karakteristik dari sasis itu sendiri. Oleh karena itu penggunaannya pun berbeda.

Pada umumnya sasis jenis ini digunakan untuk kendaraan kecil yang lebih mementingkan kenyamanan. Untuk lebih jelasnya terkait sasis monokok atau monocoque baik pengertian, kelebihan, dan kekurangan akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini.

sasis monokok

Sasis Monokok

Sasis model monocoque sebagai peningkatan selanjutnya di dunia otomotif. Monokok berpedoman bahwasanya konstruksi antara sasis bersatu dengan bodi. Hingga kadang disebut dengan istilah unibody. Hal itu dapat meningkatkan pada kenyamanan dan handling kendaraan. Hingga sebagian besar mobil kekinian mengaplikasi sasis monokok.

Sasis monokok menjadi satu diantara opsi produsen mobil, dalam membuat susunan kendaraan mereka. Istilah sasis monokok atau monocoqur sendiri diambil dari bahasa Prancis yang memiliki arti monocoque adalah kulit keras tunggal atau kerangka tunggal.

Maknanya, di antara sasis dan body kendaraan bersatu, di mana body kendaraan ikut berperan sebagai sasis. Pertama kali sasis ini dikenalkan di tahun 1923 yang dipakai di mobil Lancia Lambda.

Kemudian Citreon dan Chrysler, di tahun 1934 ikut juga menggunakan konstruksi type monokok. Terakhir, mode monokok ini jadi tren dan sering dipakai pada mobil penumpang.

Kelebihan Dan Kekurangan Sasis Monocoque

Tentunya penggunaan sasis monokok atau monocoque ini mempunyai kelebihan dan kekurangan dibanding tipe sasis lainnya. Tipe sasis ini saat ini sedang populer, di mana konstruksi di antara kerangka dan body dibikin bersatu. Sekarang ini, sebagian besar mobil penumpang menggunakan type chasis monocoque.

Baca Juga  Fungsi Brake Shoe Pada Rem Tromol & Ulasan

Sasis monokok ini memberi beragam kelebihan bila dibanding dengan sasis tangga (ladder) yang terlebih dahulu dipakai untuk mobil produksi massal. Yang khusus adalah bertambahnya factor keselamatan penumpang dalam mobil. Penggunaan baja di sasis ini benar-benar diakui karena berperan sebagai bantalan dan dapat menjadi susunan penyangga supaya semakin aman.

Disamping itu, chasis monocoque bisa mengurangi terjadinya peralihan bentuk karena tumbukan yang terkonsentrasi cuma pada satu titik yang diteruskan rata ke semua body. Tingkat kekakuan chasis monocoque ini termasuk tinggi, hingga memungkinkannya untuk menggunakan mekanisme suspensi yang dibuat supaya semakin nyaman. Begitu halnya ruangan kabin yang dapat semakin dioptimalkan, hingga dapat semakin lega.

Tidak itu saja, chasis monocoque berbobot yang lebih enteng dan dampaknya bisa meningkatkan pengaturan, perform, dan efektivitas mobil. Untuk proses produksi mobil dengan sasis monocoque menggunakan bahan baku yang sedikit dan tidak memerlukan sasis tambahan.

Tetapi karena tingkat kesukarannya tinggi, proses produksi memerlukan waktu lebih lama. Karena itu untuk mereduksi waktu produksi, produsen mobil juga menggunakan computer analitis untuk membuat desain sasis monokok.

Begitupun bila terjadi kerusakan pada sasis karena bentrokan. Ongkos pembaruannya lebih mahal daripada sasis lain. Ini karena prosesnya lebih susah yang memerlukan kecermatan dan waktu lumayan lama. Berikut rangkuman terkait kelebihan dan kekurangan chassis monocoque yaitu:

Baca Juga  Ladder Frame vs Monocoque: Kelebihan Dan Kekurangan

Keuntungan Chasis Monocoque

  1. Karena berbobot yang lebih enteng, karena itu konsumsi BBM bisa direduksi.
  2. Mempunyai bantingan yang lebih halus.
  3. Ground Clearance mobil lebih rendah.

Kelemahan Chasis Monocoque

  1. Jika terjadi tubrukan pada kerangka ini, maka susah diperbarui. Karena, dalam masalah ini sasis sama dengan tiap elemen body mobil tersebut.
  2. Pabrikasi mobil akan susah untuk melakukan facelift atau pembongkaran, karena harus mengubah wujud kerangka juga.

Contoh Mobil Dengan Sasis Monocoque

Susunan sasis tipe monocoque awalannya dipakai dalam pembuatan kapal laut sebelum terakhir memasuki ke dunia otomotif. Pada 1922, Lancia Lambda jadi mobil produksi massal pertama kali yang menggunakan konstruksi monokok. Lantas pada 1930-an, produsen mobil yang lain yaitu Opel dan Citroen ikut melakukan eksperimen menggunakan konstruksi monokok tetapi dengan design mereka masing-masing.

Dalam perubahannya, bahan aluminium pertama kalinya dipakai dalam susunan sasis monokok pada 1962 untuk mobil balap Lotus 25 dalam gelaran Formulasi 1. Selanjutnya bersambung dengan memanfaatkan bahan yang lebih enteng dan kuat seperti serat karbon.

Team Mclaren jadi yang pertama memperkenalkan sasis monokok berbahan serat karbon yang diperkokoh dengan polimer melalui mobilnya arketipenya, Mclaren MP4/1. Selanjutnya Mclaren F1 jadi mobil pertama kali yang dibuat secara massal dengan susunan sasis monokok dengan bahan serat karbon pada 1992.

Contoh beberapa mobil SUV dengan tipe kerangka monokok adalah Toyota Avanza, Kisaran Rover, Honda CR-V, Hyundai Santa Fe.

Diatas adalah ulasan terkait sasis monokok atau monocoque baik pengertian, kelebihan, dan kekurangan. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.