Proyeksi Miring – Dalam membaca gambar teknik, sangat penting untuk dapat memahami informasi yang ada pada gambar. Oleh karena itu diperlukan sebuah teknik gambar agar informasi dapat tersampaikan secara detail dari perancang gambar sampai operator. Salah satunya yaitu dengan proyeksi miring.
Berkaitan proyeksi miring masih ada bermacam pengetahuan yang perlu didalami supaya proses gambar tehnik hasilkan info yang jelas dan lengkap. Bermacam hal ini ibarat pemahaman proyeksi miring, ciri ciri proyeksi miring, dan contoh proyeksi miring. Agar semakin terangnya berkenaan proyeksi miring akan diulas pada artikel di bawah ini.
Pengertian Proyeksi Miring
Proyeksi miring atau oblique adalah sebagai salah satunya proyeksi yang sejajar tetapi mempunyai garis proyeksi yang berkedudukan miring pada sektor prediksinya. Proyeksi ini berperan supaya gambar yang dibuat jadi lebih riil dan detil seperti aslinya. Sepintas proyeksi miring terlihat seperti proyeksi aksonometri. Tetapi wujud proyeksi miring mangambil sudut lain dari 90 derajat dengan sektor proyeksi hingga hasil yang terlihat pada sektor gambar akan kelihatan berbagai macam bedanya. Ini bergantung dari sudut mana kita menyaksikannya atau tergantung dari sudut yang oleh projector dibikin dengan sektor proyeksi.
Pada proyeksi miring, apabila panjang object sama dengan panjang sesungguhnya maka dikenal dengan proyeksi miring cavalier. Kebalikannya, apabila panjang object pada proyeksi yang diperpendek maka dikenal dengan proyeksi miring cabinet. Gambar pada proyeksi miring mempunyai pangkalan sumbu 0, 45 dan 90 derajat.
Ada beberapa jenis proyeksi miring, seperti proyeksi dimetri yang diulas awalnya. Namun, sebagai hal yang biasa untuk mendapati proyeksi dalam gambar tehnik yang rasio sumbu x y dan z sama dengan proyeksi dimetri. Rasio sumbu x, y, dan z dalam proyeksi miring ialah 1: 1/2: 1. Bedanya ialah sudut di antara sumbu x dan garis horizontal ialah 0 derajat, dan sudut di antara sumbu x dan garis horizontal ialah 45 derajat.
Ciri Ciri Proyeksi Miring
Untuk ketahui apa satu gambar memakai proyeksi miring dalam tehnik gambarnya, karena itu perlu didalami selanjutnya mengenai proyeksi miring lebih jauh. Agar semakin detilnya, berikut beberapa ciri proyeksi miring:
1. Sudut Yang Dibentuk Garis Sumbu
Dalam proyeksi miring, sumbu membuat banyak sudut. Sudut yang tercipta di antara sumbu x dan garis horizontal pada proyeksi miring memiliki ukuran 0 derajat (α = 0 derajat). Sementara sudut yang tercipta di antara sumbu y dan garis horizontal ialah 45 derajat (β = 45 derajat).
Gambar atas ialah contoh proyeksi miring yang sering dipakai dalam gambar tehnik. Walau ada beberapa ukuran sumbu yang lain bisa juga dipakai untuk proyeksi miring. Tetapi yang jelas proyeksi miring pada sumbu x akan membuat sudut 0 derajat dengan garis horizontal. Sedang pada sudut sumbu y berbeda seperti keperluan.
2. Panjang Garis Sumbu
Pada proyeksi miring mempunyai perbedaan garis sumbu x, y, dan z ialah 1:1/2:1. Apabila dibandingkan dengan proyeksi dimetri maka tedapat rasio pemendekan pada sumbu y sementara untuk sumbu lain sesuai ukuran yang ada pada objek gambar.
Pada objek gambar memiliki ukuran sumbu x, y, dan z ialah 2:6:8 maka ukuran pada gambar dengan proyeksi miring yakni 2:3:8. Untuk type lain ada macam perbedaan garis sumbu. Ini disamakan dengan sudut yang dibuat pada sumbu y dengan garis horisontal dan keperluan dari pembikin gambar tehnik.
Contoh Proyeksi Miring
Dalam gambar proyeksi miring ada bermacam jenis jenis misalnya. Berikut ulasan berkenaan jenis dari proyeksi miring:
1. Proyeksi Miring I
Pada proyeksi miring, pada intinya perbedaan antar sumbunya baik x, y atau z, memiliki perbedaan yang serupa dengan proyeksi dimetri, namun yang lain ialah besar sudut α = 0 derajat dan besar sudut β = 45 derajat. Perubahan terkait proyeksi dimetri dengan sudut α = 7 derajat dan sudut β = 40 derajat menjadi proyeksi miring dengan sudut α = 0 derajat dan sudut β = 45 derajat dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Pada proyeksi miring I mempunyai perbedaan garis sumbu x, y, dan z ialah 1:1/2:1.
2. Proyeksi Miring II
Dalam proyeksi miring II, ada banyak sudut α dan β, dan rasio sumbu berlainan. Agar semakin detilnya, berikut adalah wujud atau jenis proyeksi miring II.
a. Sudut proyeksi α=0 β=30 karena itu perbedaan sumbu x y dan z ialah 1:3/4:1
b. Sudut proyeksi α=0 β=30 karena itu perbedaan sumbu x y dan z ialah 1:1/2:1
c. Sudut proyeksi α=0 β=45 karena itu perbedaan sumbu x y dan z ialah 1:3/4:1
d. Sudut proyeksi α=0 β=45 karena itu perbedaan sumbu x y dan z ialah 1:1/2:1
e. Sudut proyeksi α=0 β=60 karena itu perbedaan sumbu x y dan z ialah 1:3/4:1Sudut proyeksi α=0 β=60 karena itu perbedaan sumbu x y dan z ialah 1:1/2:1
Untuk lebih jelasnya dapat melalui tabel dibawah ini:
Diatas adalah ulasan berkenaan proyeksi dimetri, ciri-ciri, dan jenis proyeksi miring. Mudah-mudahan bisa menambahkan wacana dan ilmu dan pengetahuan dalam gambar tehnik.
Join the discussion