Pemeriksaan Sistem Pendingin – Sistem pendingin pada kendaraan perlu dilakukan perawatan dan pemeriksaan. Hal ini bertujuan agar sistem pendingin dapat bekerja dengan maksimal. Lalu apa saja pemeriksaan sistem pendingin?
Pengecekan dan pengetesan dalam mekanisme pendingin ialah pengecekan kebocoran pada mekanisme pendingin. Untuk mengecek kebocoran mekanisme pendingin dibutuhkan alat yang disebutkan “Radiator Cap Tester”. Alat itu selain digunakan untuk mengecek kebocoran pada mekanisme pendingin dapat dipakai untuk tentukan keadaan tutup radiator.
Pengecekan dan pengetesan ini Anda kerjakan saat mesin alami tanda-tanda Overheating. Overheating dapat muncul karena ada kerusakan pada fungsi sitem pendingin.
Sesudah lakukan pembaruan pada mekanisme pendingin, Anda pun disarankan untuk lakukan pengecekan hasil dari pembaruan yang sudah dilakukan. Untuk lebih jelasnya terkait berbagai cara pemeriksaan sistem pendingin akan diulas pada artikel berikut ini.
Pemeriksaan Sistem Pendingin
Terdapat beberapa pekerjaan yang perlu dilakukan untuk memeriksa kondisi sistem pendingin. Pemeriksaan sistem pendingin tersebut terdiri dari:
- Pengecekan kebocoran
- Pemeriksaan tutup radiator
- Pemeriksaan fungsi thermostat
- Penambahan water coolant
Berikut ulasan mengenai berbagai cara pemeriksaan sistem pendingin:
Perlengkapan yang diperlukan:
Perlengkapan yang dipakai untuk mengecek mekanisme pendingin ialah :
- Kotak alat
- Termometer
- Pengetes kebocoran
Keselamatan Kerja dalam Pengecekan Mekanisme Pendingin
Di saat motor panas, air pendingin dalam mekanisme pendinginan temperaturnya panas dan bertekanan. Jangan sampai buka tutup radiator dengan mendadak, karena air pendingin yang temperaturnya panas dan bertekanan bisa menyemburkan ke luar dan bisa mencederai seorang.
1. Pengecekan Kebocoran Radiator
Pemeriksaan sistem pendingin yang pertama yaitu pengecekan kebocoran radiator. Saat sebelum memasangkan alat pengetes pada radiator perhatikan posisi dari lubang pengisian coolant. Apabila tidak dapat dijangkau maka perlu pemasangan selang pembantu.
- Pasang alat pengetes dan karetnya pada leher pengisi radiator.
- Untuk mengetahui kebocoran pada radiator maka cukup memompa sampai 1,2 kg/cm2 (17,1 psi), dan check jika penekanan tidak turun. Jika penekanan turun memiliki arti ada kebocoran pada mekanisme pendingin atau pada elemen mekanisme pendingin. Oleh karenanya perlu dicheck kebocoran pada aliran pendingin, radiator, dan pompa air. Jika tidak diketemukan kebocoran pada elemen itu, karena itu perlu dicheck block dan kepala.
- Selain itu perlu dilihat pada radiator, slang-slang dan paking-paking pada pompa, kepala silinder dan rumah termostat apakah ada air menetes atau tidak.
- Check kebocoran sil pompa air di saat motor hidup. Bila pompa bocor, air pendingin akan keluar lewat lubang pelepas.
- Selang yang tidak rapat harus ditukar. Penempatan klem dan selang harus juga dicheck.
2. Pengecekan Fungsi Tutup Radiator
Selain itu, pemeriksaan sistem pendingin yang selanjutnya yaitu pengecekan tutup radiator. Caranya yaitu:
- Check keadaan beberapa bagian yang ada di tutup radiator
- Bersihkan tutup radiator yang kotor sama air
- Pasang alat pengetes pada tutup radiator. Tentukan leher pipa adaptor yang kedalamannya sesuai tutup radiator
- Untuk memulai proses pemeriksaan maka cukup memompa radiator cap tester pada tutup radiator sampai katup pelepas mulai buka. Bertepatan dengan membuka katup pelepas, baca penekanan pada alat dan bandingkan penekanan alat itu dengan penekanan yang tercatat pada tutup. Bila penekanan untuk buka katup pelepas lebih rendah atau semakin tinggi dari yang tercatat pada tutup radiator, karena itu tutup radiator harus ditukar baru.
Penekanan pembukaan standard :
0,75 – 1,05 kg/cm2 (10,7 – 14,9 psi) Penekanan pembukaan minimal : 0,6 kg/cm2 (8,5 psi)
Untuk pengecekan tutup raditor seharusnya memakai pembacaan maksimal sebagai penekanan pembukaan. Jika penekanan pembukaan kurang dari minimal, karena itu tutup radiator perlu ditukar.
3. Pengecekan Fungsi Termostat
Pemeriksaan sistem pendingin yang ketiga yaitu pengecekan fungsi thermostat. Pengecekan ini harus diawali di saat motor masih dingin.
- Pasang termometer pada leher pengisi air radiator.
- Nyalakan motor. Di saat motor baru hidup, air pendingin semestinya tidak jadi panas. Air yang cepat jadi panas saat motor mulai hidup memperlihatkan jika termostat pada keadaan tidak terpasang atau terus terbuka walau suhu air belum capai 70-85 derajat Celcius. Semestinya termostat mulai buka, sesudah motor hidup beberapa saat. Di saat itu, suhu di di air pendingin harus cepat naik sampai 70-85 C.
4. Pengecekan volume Air Pendingin
Selain itu pada pemeriksaan sistem pendingin, water coolant perlu diperhatikan. Jumlah air pendingin didalam radiator harus full serta di reservoir haru berada diantara upper dan lower level.
- Isi / lebih air pendingin pada radiator minimum. Pada prinsipnya air harus bisa menggenangi sirip-sirip dalam radiator.
- Air pendingin pada reservoir sampai tingkat maksimal (max). Janganlah lupa mengecek keadaan selang air dari leher pengisi air radiator sampai reservoir dan ikatan-sambungannya. Selang yang rengat harus ditukar baru.
Diatas adalah ulasan terkait pemeriksaan sistem pendingin pada kendaraan. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.
Join the discussion