Komponen Suspensi – Didalam kendaraan terdapat sistem suspensi yang terdiri dari beberapa komponen. Setiap komponen suspensi memiliki peranan yang berbeda. Lalu apa saja komponen suspensi?
Sistem suspensi terbagi dalam beberapa beberapa komponen didalamnya yang mempunyai peranan yang lain. Biasanya, sistem suspensi mempunyai dua komponen khusus yakni pegas dan shock absorber (sokbreker). Ke-2 komponen ini ada selalu dalam tiap sistem suspensi yang ada pada suatu mobil. Sistem suspensi bekerja dengan manfaatkan gaya pegas. Pegas ini adalah komponen yang mempunyai daya fleksibilitas tetapi kuat, hingga sanggup digunakan pada berat yang berat.
Pada beberapa mobil dilengkapi sistem suspensi dengan bermacam komponen yang disesuaikan dengan kebutuhan mobil. Untuk lebih jelasnya terkait komponen suspensi pada kendaraan akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini.
Komponen Suspensi
Ada beberapa komponen dalam sistem suspensi, dan tiap tipe suspensi mempunyai komponen yang lain. Komponen suspensi ini terdiri dari
1. Pegas
Salah satunya komponen yang cukup utama di dalam sistem suspensi ialah pegas. Peranan dari pegas ini ialah agar meresap beberapa kejutan/getaran yang dari gesekan di antara jalanan dengan roda-roda mobil supaya jangan dilanjutkan pada body mobil.
Disamping itu pegas mempunyai peranan untuk tingkatkan kekuatan cengkaraman roda pada jalan hingga membuat nyaman penumpang mobil didalamnya. Konsep kerja suspensi dengan meresap desakan vertikal mendadak dari roda memakai daya fleksibilitas.
Dalam masalah ini, peranan pegas untuk meresap seluruh getaran pada permukaan jalan.
Ada tiga jenis pegas yang sering dipakai pada mobil, diantaranya ;
- Pegas coil, type pegas ini berupa melingkar. Dengan wujud semacam ini, pegas tidak mengonsumsi banyak ruangan dan mempunyai daya fleksibilitas empuk. Hingga type pegas coil digunakan kesemua beberapa mobil enteng (MPV, sedan, SUV)
- Pegas daun, wujud pegas daun ialah lurusan pelat yang memanjang. Meskipun begitu, pelat itu mempunyai daya fleksibilitas hingga walau meliuk sanggup kembali pada wujud awalnya. Type ini berkekuatan lebih pada beban hingga digunakan pada kendaraan berat (truk dan bis).
- Pegas puntir, dua type pegas di atas bergerak secara vertikal. Sesaat pegas puntir, mempunyai daya fleksibilitas pada puntiran. Berarti, saat pegas ini dipuntir karena itu pegas ini akan plastis.
2. Shock Absorber (Peredam Kejut)
Peranan dari komponen ini untuk menahankan oksilasi (pergerakan turun naik) yang disebabkan oleh pegas saat sedang meresap beberapa kejutan yang dari permukaan jalan. Dalam shock absorber ada cairan yang dikatakan sebagai minyak shock absorber.
Waktu roda mobil melewati tumbukan cukup tinggi karena itu pegas akan tertekan lebih kuat. Sebentar desakan itu diberi, pegas akan memberi daya balik yang menggerakkan bodi keatas karena daya fleksibilitas ini. Shock absorber akan jaga hal itu, hingga mengemudi akan berasa semakin nyaman sebab mobil tidak bergoyang-goyang.
Pada sistem suspensi macpherson, shock absorber diletakkan di dalam pegas coil di mana pegas coil mempunyai ruangan kosong ditengah-tengah. Ruangan kosong itu digunakan untuk menempatkan shock absorber hingga dapat membuat penampilan lebih irit ruangan.
Cairan berikut yang bekerja untuk meresap oskilasi yang dibuat oleh pegas lewat tahanan saluran minyak pada lubang kecil (orifice) saat piston bergerak dalam silinder pada shock absorber. Di saat kompresi, katup akan terbuka hingga membuat minyak dapat mengucur dengan gampang untuk menahan berlangsungnya peredaman. Di saat pengembangan, katup bisa tertutup hingga minyak mengucur pada lubang kecil yang membuat berlangsungnya peredaman.
Ada banyak type-tipe shock Absorber yang ada dalam suatu kendaraan, yakni:
- Tipe kerja ganda dan kerja tunggal.
- Shock absorber mono tube dan type twin tube
- Tipe berisi gas dan type hidraulis
3. Ball Joint
Komponen sistem suspensi ini mempunyai peranan untuk terima beban lateral atau horizontal, yang berperan selaku sumbu perputaran saat kendaraan itu sedang membelok. Ball joint ialah engsel 360 derajat, tujuannya engsel ini sanggup berputar-putar ke semua arah dengan pojok 360 derajat.
Posisi ball joint ini ada di ujung lower arm yang tersambung ke roda. Peranan khusus ball joint ini untuk pastikan roda sanggup mengarah ke semua arah. Ini diutamakan pada suspensi depan, di mana selain harus dapat bergerak keatas bawah, roda harus juga sanggup belok kekanan dan kekiri dan ball joint berada diantaranya.
Langkah kerja ball joint yaitu dengan manfaatkan sebiah ball bearing (bearing bundar) yang diletakkan di dalam satu frame yang berupa melingkar sehingga ball bearing itu sanggup mengarah ke semua arah.
4. Stabilizer Bar
Stabilizer Bar adalah komponen yang mempunyai peranan untuk menjaga kesetimbangan body mobil saat akan membelok. Di saat mobil membelok, berlangsung gaya sentrifugal mana yang adalah gaya dari benda berputar-putar agar bisa terlontar ke luar dari trek. Saat mobil meluncur dengan kecepatan tinggi dan berbelok secara mendadak, karena itu style sentrifugal yang berlangsung akan semakin besar dibanding saat berkecepatan rendah.
Hal itu pasti berefek membuat bodi terguling, tetapi stabilizer bar akan menangani hal tersebut. Stabilizer ini akan menjaga limit atau ketidaksamaan ketinggian di antara roda kiri dan kanan. Stabilizer adalah tangkai besi yang tersambung di antara lower arm roda kanan dan kiri, sedang sisi tengahnya disambungkan dengan body mobil. Tangkai besi ini mempunyai daya fleksibilitas yang telah disamakan dengan detail mobil.
5. Lateral Control Rod
Lateral Control Rod adalah komponen yang ada pada suspensi mobil. Komponen ini tentu berada di tiap kendaraan mobil dan lateral control rod ini mempunyai tempat penempatan tertentu yakni ada di axle kendaraan dan dengan bodi kendaraan. Komponen sistem suspensi ini mempunyai peranan untuk meredam axle di saat tempatnya pada beban yang dari arah samping. lateral control rod ini dipasang antara body mobil dan axle.
6. Strut Bar
Strut Bar adalah komponen dalam sistem suspensi yang mempunyai peranan untuk meredam lower arm supaya kemiringan pada roda depan bisa terbangun secara baik. Pada sistem setir, kemudi bisa kembali sendiri di saat status kendaraan lurus sesudah membelok. Ini karena roda depan mobil yang dibuat miring atau yang kerap disebutkan FWA (Front Wheel Alignment).
Penyetelan roda depan ini kerap dikenali bernama proses spooring. Di saat spooring, dikerjakan penyetelan yang ada di mur strut bar. Strut bar ini berperan untuk jaga supaya lower arm tidak bisa mengarah ke arah depan atau belakang.
7. Knuckle Arm
Knuckle arm, ialah satu komponen suspensi yang menjadi penempatan komponen di bagian roda. Kita ketahui jika roda itu komponen yang bergerak, hingga dibutuhkan satu komponen spesial untuk menempatkan roda dan menempatkan seluruh komponen lain.
Dan knuckle arm jadi komponen itu. Komponen ini berperan untuk menempatkan bearing roda, shock breaker, lower arm, dan tie rod pada sistem setir.
8. Supported shock
Supported shock ialah panggilan untuk komponen yang terpasang pada ujung atas shock absorber. Ada dua ujung shock absorber, ujung bawah terpasang pada knuckle arm dan ujung atas terpasang pada bodi mobil.
Waktu roda membelok, karena itu status shock absorber sedikit akan berputar-putar. Hingga memerlukan bearing spesial selaku pemisah di antara shock absorber dengan bodi. Supported shock ini yang berperan selaku bearing.
9. Bumper Suspensi
Bumper suspensi ini ialah komponen suspensi yang biasanya dibuat dari bahan karet kenyal. Komponen ini berperan membuat perlindungan terhadap bagian suspensi yang lain karena tumbukan yang berasal dari pegas yang melentur melewati dari batasan maksimalnya.
Ada dua jenis bumper yang dikenali yakni, bounding untuk bumper yang terpasang pada lower arm, dan re-bounding bumper yang terpasang pada segi upper arm. Akibatnya kebengkokan atau kerusakan pada lower arm atau upper arm karena pegas yang melentur melewati batasan dapat dijauhi.
10. Upper Arm
Komponen suspensi yang lain ialah Upper Arm atau umum dikenali dengan panggilan lengan ayun atas. Upper arm biasanya cuman bisa diketemukan pada kendaraan yang memakai suspensi type double wishbone atau multi link saja.
Upper arm tersambung langsung dengan kerangka mobil lewat mediator satu busing atau shaft berpelumas grease. Segi yang lain dari upper arm ini tersambung dengan knuckle arm lewat mediator ball gabung hingga dapat disebutkan jika upper arm berperan untuk meredam knuckle arm disamping atas.
11. Lower Arm
Komponen suspensi setelah itu Lower Arm. Lower arm disebutkan dengan lengan ayun bawah. Lower arm berperan untuk menyokong knuckle arm sisi bawah yang disambungkan dengan ball gabung, sedang segi yang lain tersambung langsung dengan kerangka mobil.
Kecuali berperan untuk menggenggam sisi bawah knucle arm, lower arm berperan selaku pengatur pergerakan roda kendaraan, baik itu kontrol pergerakan turun naik atau pergerakan mundur-maju.
Diatas merupakan ulasan terkait komponen suspensi yang banyak digunakan pada kendaraan. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.
Join the discussion