Komponen Pulley Sekunder: 8 Bagian Dan Ulasan

komponen pulley sekunder

Komponen Pulley Sekunder – Sepeda motor matik ini mengimplementasikan sebuah mekanisme pemindah daya yang disebutkan mekanisme CVT (Continuously Varible Transmission), yang mana penerus daya atau tenaga yang dibuat oleh mesin ke arah roda pendorongnya memakai sebuah proses V-Belt. Didalamnya terbagi menjadi dua bagian utama yaitu pulley primer dan pulley sekunder. Lalu apa saja komponen pulley sekunder?

Mekanisme CVT ini akan membuat rasio reduksi di antara tenaga yang dibuat oleh mesin dengan roda pendorong secara automatis sesuai perputaran mesin, hingga sama ini teman dekat sebagai pengendara akan terlepas proses dari perpindahan gigi dengan manual hingga operasionalisasi sepada motor type ini akan relatif semakin nyaman.

Pada bagian pulley sekunder terbagi menjadi beberapa komponen utama yang memiliki fungsi berbeda. Untuk lebih jelasnya terkait komponen pulley sekunder akan diulas pada artikel berikut ini.

komponen pulley sekunder

Komponen Pulley Sekunder

Berikut beberapa komponen pada pulley sekunder CVT:

1. Secondary Fixed Sheave

Pada komponen pulley sekunder ada dua bagian yakni, bagian yang tidak bergerak (secondary fixed sheave) dan bagian yang bergerak / berputar-putar (secondary sliding sheave). Pada komponen ini biasanya dibuat dengan permukaan yang lembut dan ringan supaya mempermudah belt untuk bergerak. Secondary fixed sheave adalah segi yang tersambung dengan kutub sekunder secara masih tetap.

komponen pulley sekunder

2. Secondary Sliding Sheave

Secondary sliding sheeve berperan untuk atur kecil besarnya diameter pada pulley sekunder. Komponen ini memiliki wujud tirus supaya gerakannya bisa memengaruhi lebar V – belt.

3. Secondary Sheave Spring

Secondary sheave spring berperan untuk kembalikan status secondary pulley ke status awalnya di mana status V-belt paling luar. Komponen ini akan jaga status atau posisi dari secondary sliding sheeve dalam keadaan rapat. Akibatnya diameter secondary pulley jadi membesar pada keadaan normal.

Baca Juga  Fungsi Blower AC, Komponen, Dan Cara Kerja

Saat mesin menyala pergerakan roller akan menantang daya pegas pada secondary sheeve spring pada secondary pulley. Akhirnya pembesaran diameter pada primary pulley menyebabkan pengecilan diameter pada secondary pulley pada mekanisme CVT.

komponen pulley sekunder

4. Secondary Shaft (Kutub Sekunder)

Secondary Shaft atau poros sekunder adalah komponen pada pulley sekunder yang memiliki peran untuk melanjutkan perputaran dari pulley sekunder ke powertrain dan selanjutnya yakni kopling sentrifugal.

5. Clutch Carrier (Kopling Sentrifugal)

Kopling sentrifugal ataupun lebih dikenali dengan istilah kopling double mempunyai fungsi untuk memutuskan dn menyambungkan tenaga putar dari mesin (Secondary Shaft) ke arah roda pendorong (roda belakang).

Kopling centrifugal ini bekerja berdasar style centrifugal. Jadi di saat secondary shaft berputar-putar karena itu kopling centrifugal ini akan turut berputar-putar. Berputar-putarnya kopling sentrifugal ini akan hasilkan style sentrifugal yang hendak menyebabkan kopling bergerak mengarah luar (jadi membesar) dan pada akhirnya tersambung ke clutch housing.

komponen pulley sekunder

6. Clutch Housing (Rumah Kopling)

Rumah Kopling atau clutch housing ini berperan untuk terima perputaran dari kopling centrifugal yang seterusnya akan dilanjutkan ke arah roda pendorong (roda belakang).

Di saat kopling centrifugal berputar-putar pada RPM rendah karena itu style sentrifugal yang dibuat oleh kopling sentrifugal masih kecil hingga tidak sanggup membuat rumah kopling ini turut berputar-putar.

Namun saat RPM mesin semakin bertambah tinggi karena itu style centrifugal yang dihasilkn akan makin besar sehingg kopling sentrifugal akan bersinggungan dengan rumah kopling dan akhirnya rumah kopling akan turut berputar-putar dan terjadi peralihan tenaga putar dari kopling centrifugal ke arah rumah kopling dan ke roda pendorong.

Baca Juga  Fungsi Lower Arm Pada Kendaraan: Peran Dan Ulasan

7. Torsi Cam

Torsi Cam pada mekanisme CVT motor matic ini mempunyai wujud seperti pelor dalam lupang memanjang pada secondary pulley. Di saat mesin sepeda motor membutuhkan torsi yang semakin besar saat melewati jalan yang naik atau berat beban karena itu beban pada roda belakang sepeda motor akan bertambah dan kecepatannya turun. Hingga ini akan menyebabkan status V-belt akan balik seperti sebelumnya yakni sama saat kendaraan diam.

Di saat ini Drive pulley atau primery pulley akan buka hingga diameter primery pulley menjadi kecil dan dudukan V-belt jadi membesar, hingga kecepatan turun. saat berikut torsi cam bekerja, di mana torsi cam ini akan meredam gerakan driven pulley atau secondary pulley supaya tidak langsung tutup. hingga kecepatan kendaraan tidak langsung turun. Akhirnya saat perputaran gas ditambahkan untuk mendapat torsi yang semakin besar karena itu mesin tidak begitu berat kembalikan CVT bekerja pada kecepatan yang semakin tinggi.

Torsi cam ini akan bekerja di saat sepeda motor berakselerasi dari keadaan diam ke keadaan jalan.

torsion cam

8. Gigi Reduksi

Komponen pulley sekunder yang terakhir yaitu gigi reduksi. Bagian ini memiliki peran untuk kurangi kecepatan pemutaran yang didapat dari CVT agar melipat gandakan tenaga yang hendak dikirimkan ke kutub roda. Pada gigi reduksi tipe dari roda gigi yang dipakai adalah tipe roda gigi helical yang memiliki bentuk miring pada kutub.

Diatas adalah beberapa komponen pulley sekunder yang ada pada transmisi CVT sepeda motor. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.