Komponen Distributor : 9 Bagian Dan Ulasannya

komponen distributor

Komponen Distributor – Distributor atau delco adalah salah satunya komponen pada mekanisme pengapian mobil. Distributor berperan untuk membagikan induksi tegangan tinggi sekunder koil ke busi sesuai posisi pengapian mesin. Pada unit distributor mobil ada beberapa komponen yang mempunyai peranan tertentu. Lalu apa saja komponen distributor?

Mekanisme pengapian berperan untuk menghasilkan percikan api pada busi untuk proses pembakaran mesin. Proses yang berlangsung pada mekanisme pengapian ialah induksi elektromagnetik pada ignition coil, yang hasilkan tegangan listrik sampai 20 KV.

Untuk komponen pada mekanisme pengapian, tiap tipe mekanisme pengapian mempunyai komponen yang berbeda. Diantaranya komponen utama pada mekanisme pengapian ialah distributor. Pada sebuah unit distributor mobil ada banyak komponen yang mempunyai peranan tidak sama. Komponen ini dapat ditemui pada mekanisme pengapian tipe konvensional dan semi transistor. Hal ini dikarenakan langkah kerja mekanisme pengapian konvensional masih memakai platina.

Disamping itu mekanisme pengapian konvensional dan semi transistor masih membutuhkan komponen untuk bagikan tegangan dari 1 buah ignition coil ke arah semasing busi. Sehingga tidak bisa lepas dari komponen distributor. Untuk lebih jelasnya terkait komponen distributor akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini.

komponen distributor

Komponen Distributor

Pada sistem pengapian konvensional terdapat distributor yang memiliki beberapa komponen diantaranya yaitu:

1. Distributor Cap (Tutup Distributor)

Tutup distributor (distributor cap) adalah salah satu komponen distributor yang berfungsi selaku terminal yang tersambung dengan kabel busi dan kabel sekunder coil. Pada tutup distributor terdapat beberapa terminal yaitu terminal kabel tegangan tinggi, terminal input dan terminal output sesuai jumlah silinder. Oleh karena itu pada mesin 4 silinder memiliki 1 terminal input dan 4 terminal output.

Tiap terminal pada tutup distributor akan bersinggungan dengan rotor untuk mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari rotor ke busi melewati kabel tegangan tinggi. Tutup distributor dibuat dari bahan isolator yang baik sehingga tidak terjadi kebocoran arus antara terminal dengan body/rumah distributor.

2. Rotor

Selain itu pada distributor terdapat komponen lain yaitu rotor yang memiliki fungsi untuk menerima tegangan tinggi dari coil dan membagikan tegangan itu ke masing masing terminal pada tutup distributor. Pada komponen ini terdapat konduktor yang tersambung dengan kabel sekunder ignition coil dan ujung lainnya terlepas.

Langkah kerja rotor yakni dengan manfaatkan putaran pada poros distributor. Pada saat distributor berputar maka rotor ikut juga berputar. Putaran akan dimanfaakan untuk membagikan listrik tegangan tinggi ke busi.

3. Poros distributor

Letak poros distributor ini berada dibagian tengah distributor yang memiliki beberapa fungsi. Pada bagian bawah poros tersambung dengan pompa oli yang tersambung dengan crankshaft mesin. Oleh karena itu apabila mesin berputar maka poros distributor juga ikut berputar.

Selain itu pada komponen ini terdapat cam atau nok yang berperan untuk mendesak kaki platina supaya berlangsung pemutusan arus. Sementara pada bagian atas poros tersambung dengan rotor yang akan membagikan listrik tegangan tinggi ke masing busi.

Baca Juga  Jenis Jenis Pelumasan: 21 Macam & Ulasannya

4. Platina

Komponen distributor yang selanjutnya adalah platina. Komponen ini memiliki fungsi untuk memutus arus primer coil sehingga tercipta tegangan sekunder yang tinggi sekali melalui proses induksi. Platina mempunyai kontak poin yang memiliki bahan logam platina. Yang menyebabkan platina terbuka ialah nok / cam pada kutub distributor. Sementara yang membuat platina tutup ialah pegas.

Waktu platina tutup tahanan harus 0 dan persinggungan permukaan harus baik supaya arus listrik bisa mengalir secara cepat capai optimal, dan kemagnetan pokok koil cepat tercipta. Sedangkan waktu platina terbuka karena itu arus listrik harus cepat terputus supaya koil bisa hasilkan induksi tegangan tinggi secara optimal.

Lama contact pemutus tutup adalah aspek khusus dalam pembangunan induksi tegangan tinggi. Lama contact pemutus tutup diukur dalam derajat dan kerap disebutkan cam dwell angle (CDA). Besar cam dwell angle (CDA) terkait kebalik dengan sela platina, bila sela platina besar karena itu CDA jadi kecil, kebalikannya jika sela platina kecil karena itu CDA (cam dwell angle) besar.

5. Capasitor

Waktu contact platina terputus, akan memunculkan percikan di celah platina yang dapat berpengaruh dengan hasil pengapian. Kapasitor atau kondensor ialah komponen elektronika pada distributor yang digunakan untuk menyerap arus listrik yang berasal dari induksi primer koil (electromotive force).

Saat platina terbuka maka timbulnya percikan api pada permukaan platina bisa dikurangi. Akibatnya kontak platina tidak cepat aus/kotor/terbakar. Selain itu, electromotive force dari induksi koil primer menyebabkan perubahan kecepatan kemagnetan semakin tinggi sehingga arus induksi pada sekunder koil semakin besar. Hasilnya membuat percikan api semakin besar, pembakaran lebih prima, tenaga mesin besar dan bahan bakar lebih irit.

6. Breaker plate

Breaker plate adalah salah satu komponen distributor yang terdiri dari tatakan tempat platina diletakkan. Komponen ini bisa digerakan untuk menggeser timing pengapian. Hal ini dikarenakan breaker plate tersambung dengan vacuum dan advancer yang berperan mengganti timing pengapian. Pada saat breaker plate berubah maka mengakibatkan posisi platina ikut juga berubah. Akibatnya timing pengapian menjadi lebih cepat atau lebih lamban.

7. Cam atau Nok

Selain itu pada poros distributor terdapat komponen yang bernama cam atau nok. Cam ini berperan untuk mendesak rubbing block platina sehingga menyebabkan platina terbuka. Terbukanya platina akan mengakibatkan saluran listrik pada primer koil terputus. Akibatnya kemagnetan pada primer koil hilang dan terjadi proses induksi baik pada primer koil atau sekunder koil.

Tegangan induksi sekunder koil yang tinggi sekali dan disalurkan ke tutup distributor, rotor, kabel tegangan tinggi dan busi hingga berlangsung percikan api pada busi. Oleh karena itu saat platina membuka maka arus terbuka akan berlangsung percikan api di busi.

Baca Juga  Terminal Pada Alternator IC & Konvensional : 11 Pin & Fungsi

Pada motor 4 tidak, api busi dibutuhkan setiap 2 perputaran engkol yakni waktu akhir kompres, karena itu dibikin perbedaan perputaran engkol dengan kutub nok pemutus sejumlah 2:1, berarti kutub engkol berputar-putar 2 kali (720 derajat) karena itu kutub nok berputar-putar 1 kali (360 derajat).

Jumlah nok (benjolan) sesuai jumlah silinder, berarti untuk motor 1 silinder memiliki nok 1 biji, sedang motor 4 silinder memiliki nok 4 biji. Antar kutub pendorong dan nok tidak terlilit mati. Ke-2 sisi itu disambungkan dengan centrifugal advancer, yakni proses yang dipakai untuk ajukan waktu pengapian.

Platina buka karena desakan kutub nok, waktu platina mulai buka karena itu berlangsung percikan api busi. Keausan kutub nok yang tidak rata mengakibatkan waktu pembukaan platina tidak konstan, hingga waktu percikan api pun tidak konstan atau waktu pengapian tidak konstan.

8. Centrifugal Advancer

Selain itu terdapat centrifugal advancer yang merupakan salah satu komponen distributor yang berfungsi untuk memajukan waktu pengapian berdasar perputaran mesin. Centrifugal advancer terbagi dalam 3 komponen khusus yakni : berat centrifugal, pegas dan driving plate.

Waktu perputaran mesin makin bertambah karena itu style centrifugal yang dihasilakan makin bertambah, pegas akan memanjang menyeimbangi style centrifugal yang dibuat.

Pergerakan berat centrifugal mengungkit nok hingga kutub nok berputar-putar searah perputaran rotor, sebab perputaran nok searah karena itu nok bisa lebih cepat berjumpa dengan rubbing block, contact pemutus bisa lebih cepat terbuka, waktu pengapian semakin maju.

9. Vacum Advancer

Komponen distributor yang terakhir adalah vacuum advancer. Komponen ini berfungsi untuk memajukan saat pengapian berdasarkan beban mesin. Kecepatan perambatan api hasil pembakaran dikuasai oleh faktor-faktor diantaranya perbedaan kombinasi, atomisasi, desakan kombinasi, suhu kombinasi dan lain-lain. Waktu kendaraan dipercepat kombinasi bahan bakar jadi gendut sebab di saat itu berlangsung penyemprotan bahan bakar pada pompa pemercepatan.

Kombinasi gendut memerlukan waktu pembakaran yang semakin lama dibandingkan kombinasi bagus, karena itu supaya desakan optimal hasil pembakaran masih 108 sesudah TMA karena itu waktu pengapian harus dimajukan. Konsep mengajukan waktu pengapian manfaatkan perombakan kevakuman pada lubang throttle valve. Waktu motor dipercepat kevakuman pada throttle valve naik, style dari kevakuman yang dibuat gerakkan diafragma.

Diafragma menggerakan dudukan contact pemutus arus (breaker plate) bersimpangan dengan perputaran putaran kutub nok, pergerakan dudukan contact pemutus arus bisa lebih cepat buka, hingga waktu pengapian bisa lebih cepat / maju.

Diatas adalah ulasan terkait komponen distributor yang memiliki fungsi dan peranan yang berbeda beda. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.