Fungsi Suspensi – Suspensi merupakan salah satu mekanisme penting pada kendaraan yang memberikan kenyamanan berkendara. Terdapat beberapa fungsi suspensi pada kendaraan. Lalu apa saja fungsi suspensi?
Suspensi ialah kelompok elemen spesifik yang berperan menahan kejutan, getaran yang berlangsung pada kendaraan. Hal ini berasal permukaan jalan yang tidak rata yang bisa tingkatkan kenyamanan mengemudi dan pengaturan kendaraan. Untuk menjalankan fungsinya maka suspensi terletak di antara body (rangka) dengan roda.
Terdapat dua tipe sistem suspensi yang dipakai, yakni sistem suspensi rigid (dependent) dan sistem suspensi Independent. Sistem suspensi rigid (dependent) lebih sering dipakai pada beberapa mobil dan kendaraan niaga. Sebagai contoh seperti colt, truck, bis, dan sebagainya sebab dipandang lebih tahan pada beban dan muatan yang berat. Sedang sistem suspensi independent lebih sering dipakai pada kendaraan-kendaraan penumpang seperti sedan, suv, mpv, dan lain-lain. Sistem suspensi independent memberi tingkat kenyamanan yang lebih bagus dibanding sistem suspensi rigid.
Oleh karena itu peranan suspensi pada kendaraan tidak boleh diremehkan. Untuk lebih jelasnya terkait fungsi suspensi pada kendaraan akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini.
Fungsi Suspensi
Sistem suspensi pada kendaraan terletak di antara bodi kendaraan dan roda-roda. Mekanisme ini direncanakan untuk meresap kejutan dari permukaan jalan. Akibatnya dapat menambahkan kepuasan dan kestabilan berkendaraan dan membenahi kekuatan cengkeram roda pada jalan. Pada kendaraan, fungsi suspensi terdiri dari:
1. Tingkatkan kenyamanan dan kestabilan dalam mengemudi
Fungsi sistem suspensi yang pertama untuk tingkatkan kenyamanan dan kestabilan dalam mengemudi. Ini dapat diraih sebab sistem suspensi bekerja untuk meresap oskilasi, getaran, dan surprise dari permukaan jalan supaya tidak dilanjutkan ke bodi kendaraan. Minimal ada 4 (empat) jenis pergerakan oskilasi yang berlangsung pada kendaraan yakni pitching, rolling, bouncing, dan yawing.
Adanya sistem suspensi , karena itu di saat mobil meluncur di atas jalan yang tidak rata dan bergelombang, elemen suspensi seperti pegas akan meresap surprise dari permukaan jalan dan getaran dari roda-roda supaya tidak dilanjutkan ke bodi kendaraan. Sedang elemen shock absorber berperan untuk menahan getaran oskilasi turun naik yang berlangsung pada pegas.
Dengan demikian karena itu getaran yang tampil karena permukaan jalan yang bergelombang dapat diredam dan tidak dilanjutkan ke bodi kendaraan hingga bisa tingkatkan kenyamanan dan kestabilan dalam mengemudi.
2. Menyambungkan Bodi kendaraan dengan roda-roda
Fungsi sistem suspensi yang ke-2 untuk menyambungkan bodi kendaraan dengan roda-roda. Seluruh roda-roda yang dipasang pada kendaraan, tersambung dengan body kendaraan lewat serangkaian sistem suspensi yang berbentuk suspension arm, ball gabung, shock absorber, pegas, dan sebagainya.
Seluruh elemen yang ada pada sistem suspensi ini jadi penyambung di antara body kendaraan dengan roda, tetapi tidak kaku dan memberi kebebasan pada roda untuk bergerak turun naik mengikut kontur dan permukaan jalan.
3. Tingkatkan kekuatan dan daya cengkeram roda tehadap jalan
Fungsi sistem suspensi yang ke-3 untuk tingkatkan kekuatan dan daya cengkeram roda pada jalan. Ya, ini akan berlangsung karena body kendaraan dan elemen suspensi yang lain akan memberi desakan dan dorongan pada roda supaya terus kembali lagi dan mendesak ke atas jalan.
Status roda yang terus tertekan oleh pegas dan body kendaraan, secara automatis akan membuat daya cengkeram roda pada jalan makin bertambah. Ditambah ketika roda melalui jalan bergelombang.
Pada permukaan jalan yang bergelombang maka roda kendaraan akan tertekan kembali ke permukaan jalan karena dorongan pegas hingga daya cengkeram kendaraan pada jalan akan makin bertambah.
4. Menyokong Bodi kendaraan dan jaga letak geometris di antara bodi dan roda-roda
Fungsi sistem suspensi yang ke-4 untuk menyokong bodi kendaraan dan jaga letak geometris di antara bodi dengan roda-roda. Selaku satu sistem, suspensi direncanakan demikian rupa agar menyokong body kendaraan namun memberi kebebasan ke roda agar bisa bergerak mengikut kontur permukaan jalan.
Walau roda bisa bergerak bebas, sistem suspensi masih jaga letak geometris roda pada body kendaraan supaya masih memberi andil yang positif pada pengaturan.
Salah satunya misalnya ialah ada penyetelan beberapa sudut setir pada sistem suspensi seperti penyetelan pojok camber, caster, toe-in, toe-out, dan sebagainya. Geprekelan pojok setir ini dikerjakan pada sistem suspensi, dengan arah untuk tingkatkan pengaturan dan dan konsistensi dalam mengemudi.
5. Mengalihkan gaya gerak dan gaya pengereman yang berlangsung di bodi kendaraan
Fungsi sistem suspensi yang paling akhir adalah untuk mengalihkan gaya gerak dan gaya pengereman yang berlangsung di body kendaraan lewat gesekan di antara jalan dengan roda-roda.
Waktu mobil berakselerasi atau waktu lakukan pengereman, gaya dan pergerakan yang berlangsung di body akan diteruskan lewat suspensi ke arah roda kendaraan. Oleh roda kendaraan, gaya itu beralih menjadi gesekan dan desakan yang kuat dengan permukaan jalan sesuai gaya yang di buat.
Misalkan waktu pengereman, roda akan stop berputar-putar agar mencengkeram permukaan jalan agar kecepatan kendaraan menyusut. Juga kebalikannya, waktu kendaraan ber akselerasi, karena itu roda akan mendesak permukaan jalan selaku injakan pertama supaya kendaraan dapat melejit bisa lebih cepat.
Seluruh gaya gerak dan gaya pengereman yang berlangsung di mobil di alihkan oleh suspensi ke atas jalan lewat roda-roda. Dengan demikian, karena itu gaya yang berlangsung sepanjang berakselerasi dan mengerem dapat semakin nyaman dan konstan.
Diatas merupakan ulasan terkait fungsi suspensi. Dengan fungsi suspensi yang sangat penting ini maka perlu dilakukan perawatan agar kinerja suspensi dapat maksimal. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.
Join the discussion