Fungsi Rectifier Adalah – Pada alternator terdapat komponen rectifier yang memiliki peranan penting. Tanpa adanya rectifier maka sistem pengisian tidak dapat berfungsi. Lalu apa saja fungsi rectifer? Bagaimana cara kerjanya?
Rectifier (dioda) adalah sebagai salah satunya sisi khusus dari alternator mekanisme pengisian, alternator atau dinamo strum ini berfungsi untuk isi baterei dan untuk penuhi keperluan listrik di saat mesin hidup. Harus dipahami jika dalam alternator ada dua kumparan, yakni kumparan yang berputar-putar disebutkan dengan kumparan rotor, dan kumparan yang masih disebutkan dengan kumparan stator.
Kumparan rotor akan hasilkan medan magnet, sementara kumparan stator akan hasilkan arus listrik bolak-balik (AC). Walau sebenarnya dalam kelistrikan mobil, semua komponen dari baterei, beberapa lampu sampai tape memakai arus listrik searah (DC).
Apabila rangkaian DC dialiri arus listrik maka dapat merusak beberapa komponen kelistrikan itu. Untuk itu dipasang rectifier (dioda) pada alternator. Untuk lebih jelasnya terkait fungsi rectifier akan diulas pada artikel berikut ini.
Pengertian Rectifier
Rectifier adalah sebagai sisi dari serangkaian power suplai atau catu daya yang berperan untuk mengganti arus AC jadi arus DC. Istilah rectifier disebutkan dengan penyearah gelombang. Fungsi dari rectifier adalah mengganti arus gelombang bolak-balik (AC) jadi arus searah.
Harus dipahami jika arus searah atau DC sebagai arus yang serupa yang dikeluarkan oleh baterei. Sedang arus dari PLN ialah arus bolak-balik, hingga bila satu serangkaian electronica membutuhkan tegangan DC agar bekeraja, arus yang masuk di serangkaian harus diganti dulu dari arus AC PLN jadi arus DC yang mempunyai tegangan lebih kecil.
Maknanya walau sisi rectifier ini berperan untuk menyearahkan arus AC, tetapi tidak langsung output rectifier dapat segera dipakai, supaya bisa hasilkan arus listrik DC yang konstan dibutuhkan beberapa bagian tambahan simpatisan seperti serangkaian filter, dan serangkaian regulator.
Fungsi Rectifier (Dioda) pada Alternator
Fungsi rectifier (Dioda) pada alternator adalah untuk menyearahkan (mengubah) arus listrik bolak-balik (AC) yang dibuat oleh stator jadi arus listrik searah (DC) hingga bisa dipakai untuk isi baterei dan penuhi seluruh keperluan listrik kendaraan itu.
Pada alternator konservatif ada 3 biji dioda positif dan 3 biji dioda negatif, hingga bila ditotal karena itu jumlah diodanya ialah 6 biji.
Arus yang dibuat pada kumparan stator akan disalurkan dari diode holder pada segi positif. Sepanjang proses penyearahan, diode ini akan hasilkan panas hingga pelat dudukan diode akan meradiasikan panasnya dan menahan diode terlampau panas.
Cara Kerja Rectifier (Dioda) pada Alternator
Terdapat 6 biji dioda, dioda positif dan dioda negatif dipasang secara seri. Hingga ada 3 pasang dioda yang terpasang secara seri. Kaki anoda pada dioda negatif dipadukan jadi satu, dan disambungkan dengan massa.
Sedang kaki katoda pada dioda positif dipadukan jadi satu dan disambungkan dengan terminal B. Ujung-ujung kumparan stator dihubungkan dengan sisi tengah antara pasangan dioda yang disambungkan seri.
Catatan : Arus yang mengucur pada dioda cuman searah, yakni dari anoda ke katoda.
Sebagai contoh, jika kumparan stator yang hasilkan tegangan ialah kumparan A dan B, bila pada kumparan A tegangan yang dibuat mempunyai polaritas positif dan kumparan B dengan polaritas negatif.
Karena itu arus akan mengucur dari kumparan A ke arah dioda dan mengucur ke terminal positif baterei, ke terminal negatif baterei (massa), ke dioda negatif, selanjutnya ke ujung kumparan B.
Begitupun saat tegangan dengan polaritas positif dibuat di kumparan B dan C. Dengan begitu tegangan bolak-balik yang dibuat oleh kumparan stator akan disalurkan dengan arah yang serupa (searah) ke baterei.
Jenis Rectifier
Rectifier atau serangkaian penyearah gelombang pada intinya terdiri dari 3 jenis, yakni penyearah 1/2 gelombang (Half Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier). Semua serangkaian penyearah gelombang secara umum memakai komponen dioda, tetapi yang membandingkannya ialah jumlah dioda yang dipakai dan komposisi rangkaiannya.
Namun pada umumnya yang digunakan pada sistem pengisian kendaraan adalah tipe full wave. Berikut jenis rectifier:
1. Half Wave Rectifier (Penyearah 1/2 Gelombang)
Penyearah 1/2 gelombang atau half wave rectifier sebagai serangkaian rectifier yang paling simpel, penyearah 1/2 gelombang dibuat dengan memakai sebuah dioda. Berikut ialah contoh serangkaian penyearah 1/2 gelombang:
Jika arus bolak balik mempunyai gelombang dua segi, yakni sisi segi positif dan segi negatif. Oleh karenanya diberi nama gelombang bolak-balik (AC). Wujud gelombang semacam ini cuman dapat kelihatan lewat alat ukur osiloskop.
Saat arus bolak-balik melalui sebuah dioda, karena itu dioda akan memiliki sifat sebagai bias maju atau forward bias. Karena itu dioda akan memfiltrasi sisi negatif gelombang hingga dioda cuman akan melewati sisi positif gelombangnya saja.
Lalu bila dioda itu kita balik, apa yang bakal terjadi?
Bila dioda dirangkai secara bias mundur atau reverse bias, karena itu dioda akan memfiltrasi sisi positif gelombang, hingga yang diloloskan cuman sisi negatifnya saja. Memiliki arti kontradiksi dari dioda yang dirangkai secara forward bias.
Untuk serangkaian power suplai konservatif yang memakai trafo, serangkaian penyearah 1/2 gelombang ini telah jarang-jarang digunakan karena mempunyai karakter penyearahan yang tidak prima, bila dipaksanya, maka muncul dengung (humming) dari arus AC PLN 50-60Hz pada beban khususnya pada piranti amplifier.
Akan tetapi serangkaian penyearah 1/2 gelombang ini sering digunakan pada serangkaian power suplai SMPS atau switching yang mempunyai frekwensi di atas 1Khz.
2. Penyearah Gelombang Penuh dengan Center Tap
Penyearah gelombang penuh sebagai tehnik penyearahan yang ditingkatkan dari serangkaian penyearah 1/2 gelombang. Bila pada serangkaian 1/2 gelombang, di bagian pucuk positifnya ada yang kosong, nach pada serangkaian gelombang penuh ini, sisi pucuk positif yang raib itu akan berisi.
Penyearah gelombang penuh ini sebagai kombinasi dari 2 penyearah gelombang. Agar bisa lakukan hal itu dibutuhkan sebuah trafo yang mempunyai centre tap (CT), yaitu input AC yang disearahkan mempunyai ketidaksamaan fasa sejumlah 180 derajat.
Dari serangkaian penyarah di atas kelihatan jika ada dua saran pada dua dioda dengan fasa yang lain. Saat dioda yang pertama berperan sebagai forward bias. Sisi negatif pada output akan lenyap hingga yang dilanjutkan ialah sisi gelombang pucuk positifnya saja sama dalam serangkaian penyearah gelombang.
Di saat dioda yang ke-2 terpasangkan dengan komposisi yang serupa dengan dioda yang pertama (forward bias), karena itu sisi gelombang negatif dioda ke-2 akan di hilangkan hingga cuman sisi gelombang positif yang dilewati. Karena pada dioda yang ke-2 ini berlainan fasa dengan dioda yang pertama, karena itu wujud gelombang yang dibuat bakal jadi pada serangkaian di atas.
Secara mekanisme penyearahan, serangkaian penyearah gelombang sarat dengan center tap (CT) lebih baik diperbandingkan dengan serangkaian penyearah 1/2 gelombang.
3. Penyearah Gelombang Penuh dengan Dioda Jembatan (Bridge Rectifier)
Serangkaian penyearah gelombang sarat dengan mekanisme jembatan sebagai pendekatan lain yang lain dengan penyearah gelombang sarat dengan dua buah dioda. Pada penyearahan dengan mekanisme jembatan ini memakai 4 biji dioda yang hasilkan dua output negatif dan positif.
Beberapa keunggulan pada serangkaian penyearah gelombang sarat dengan mekanisme jembatan ini ialah tidak membutuhkan trafo dengan center tap (CT). Disamping itu penyearah jadi lebih baik karena memakai empat buah dioda.
Di saat arus AC masuk pada tatap muka salah satunya dioda yang terpasang secara jembatan, karena itu dioda akan menyalurkan arus dengan 2 cabang. Pada cabang pertama, arus disalurkan lewat dua buah dioda dengan forward bias dan reverse bias. Output dari dioda dengan forward bias akan hasilkan arus positif, sedang output dari dioda dengan reverse bias akan hasilkan arus negatif.
Diatas adalah pembahasan terkait fungsi rectifier atau dioda pada sistem pengisian kendaraan. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.
Join the discussion