Fungsi Cross Joint Pada Propeller Shaft: 4 Peran Dan Ulasan

Fungsi Cross Joint – Pada poros propeller atau propeller shaft terdapat cross joint yang mana setiap ujungnya terhubung dengan bearing. Bagian ini memiliki peran yang sangat penting. Lalu apa saja fungsi cross joint pada poros propeller?

Sementara roller bearing akan menolong poros propeller agarh tetap dapat berputar. Walau terjadi peralihan sudut. Ini memiliki arti cross joint mempunyai fungsi penting supaya elemen lain dapat bekerja yang baik.

Pemilik kendaraan beroda 4 harus mengetahui jika joint kopel sebagai salah satu bagian utama yang membutuhkan perhatian, satu diantaranya perawatan. Ini karena elemen itu dapat memengaruhi perputaran roda yang tentu saja terkait dengan keselamatan.

Joint kopel bermanfaat untuk melakukan proses transmisi daya ke roda, hingga mobil dapat bermanuver dengan optimal. Efeknya mobil dapat membelok secara baik tanpa mengakibatkan munculnya suara berdesing atau decitan.

Elemen ini bermanfaat untuk menolong tidak timbulnya getaran yang mengusik saat berkendaraan. Dalam performanya, joint kopel mempunyai bagian-bagian dengan fungsi masing-masing yang nanti sama-sama terkait. Untuk lebih jelasnya terkait fungsi cross joint pada poros propeller akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini.

fungsi cross joint

Fungsi Cross Joint

Ada banyak fungsi khusus dari Cross Joint dalam beroda 4 supaya kendaraan Anda dapat bekerja dengan maksimal. Lalu, apa peran khusus dari cross joint yang merupakan sisi penting dari poros propeller itu? Berikut fungsi cross joint pada poros propeller yaitu:

1. Memungkinkannya Poros Propeller Masih tetap Berputar Halus Saat Terjadi Peralihan Sudut

Fungsi pertama cross joint yaitu untuk membuat poros propeller masih tetap berputar halus bahkan juga saat terjadi peralihan sudut. Saat berkendara di jalanan tidak rata, elemen ini akan bekerja untuk menggerakkan poros propeller secara baik.

Baca Juga  Arti Shockbreaker: Pengertian, Komponen, & Cara Kerja

Ini terjadi saat ada pergerakan dari suspensi ke belakang karena kendaraan lewat jalan yang tidak rata. Tetapi tak perlu cemas karena pergerakannya tetap halus, karena ada peran dari joint kopel.

Elemen itu bermanfaat untuk memastikan kendaraan masih tetap dapat meluncur dengan arah yang bagus, walau keadaan jalan tidak rata. Permukaan jalan memang mempunyai dampak pada performa suspensi kendaraan.

Akibatnya karena permukaan jalan yang tidak rata, yaitu membuat poros differential terletak berbeda pada poros transmisi. Disini joint kopel bekerja, di mana akan membuat poros propeller masih tetap dapat berputar-putar secara halus, hingga tidak patah.

2. Membuat Elemen Drive Shaft Bekerja dalam Keadaan Sudut yang Berbeda-Beda

Cross joint memiliki fungsi untuk membikin elemen drive shaft bekerja pada keadaan sudut yang berbeda. Drive shaft bekerja keseluruhannya untuk mentransmisikan atau mengalihkan daya dari mesin ke sisi rear axle.

Transmisi dari elemen drive shaft ini terjadi pada keadaan dan sudut yang berbeda saat kendaraan dikendarai. Penataan transmisi ini dilaksanakan oleh suspensi sisi belakang yang berada di mobil.

Performa driveshaft itu dapat membuat joint kopel tidak dapat bekerja secara stabil karena transmisi daya di sudut berbeda. Mengakibatkan, getaran joint kopel terjadi secara bebas dan tidak teratur.

3. Menyambungkan Poros Propeller dengan Poros Transmisi dan Poros Differential

Selanjutnya, fungsi cross joint adalah untuk menyambungkan 3 poros yang ada di kendaraan, yaitu propeller, transmisi, dan differential. Tiap ujung dari elemen ini nanti akan terpasangkan poros propeller yang perlu disambungkan.

Baca Juga  Fungsi Sistem AC : 4 Peranan Dan Ulasannya

Poros propeller sendiri mempunyai 3 type di mana joint kopel dapat menyambungkan sama sesuai macamnya. Joint kopel dapat menyambungkan poros propeller yang berada di sisi depan dan belakang.

Dalam teknisnya, joint kopel disambungkan dengan sleve yoke yang menghubungkan poros transmisi dan propeller.

Dan joint kopel seterusnya terpasang dengan flange yoke untuk menyambungkan poros propeller dan differential. Saat ke-3 poros itu telah terhubung secara baik, karena itu performanya dapat maksimal dan sama sesuai perannya.

4. Berguna untuk Kendaraan dengan Mekanisme RWD

Fungsi Cross Joint yang paling akhir, yaitu digunakan untuk kendaraan dengan mekanisme RWD atau rear wheel drive. Kendaraan beroda 4 rear wheel drive memiliki diameter yang berukuran reratanya 4 inchi dengan pusat elemen terbagi dalam 4 lubang sama arah kompas.

Lubang itu tertutup oleh roll bearing, hingga memungkinkannya munculnya pergerakan dari semua sudutnya. Seterusnya, ke-4 lubang akan disambungkan dengan drive shaft ke arah transmisi pada elemen yang lain dikatakan sebagai rear axle.

Ini akan membuat daya dapat terhantar secara baik sampai hingga ke roda belakang kendaraan Anda. Oleh karenanya joint kopel penting untuk kendaraan RWD, hingga perlu dijaga secara baik performanya.

Diatas adalah ulasan terkait fungsi cross joint pada poros propeller kendaraan. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.