Efek Thermostat Radiator Dilepas – Apa efek thermostat radiator dilepas? Terdapat beberapa efek atau akibat yang ditimbulkan ketika thermostat radiator dilepas. Hal ini akan mempengaruhi kinerja mesin.
Terkadang ada saran untuk melepaskan komponen thermostat radiator saat mesin overheat. Komponen yang disebutkan segi dari proses pendingin mesin ini sebetulnya bekerja untuk mengatur putaran dan temperatur air agar mesin tidak cepat panas.
Saat masalah mesin panas dan overheat terjadi, sering banyak yang mereferensikan untuk melepas komponen thermostat yang berada di proses pendingin mesin. Apalagi jika dalam pengujiannya, thermostat itu tidak pada keadaan yang remuk.
Walaupun sebetulnya, thermostat mempunyai peranan penting dalam mengatur putaran dan suhu air yang dibutuhkan mesin. Melepas thermostat dari proses pendingin bisa mengakibatkan kerja dari proses pendinginan mesin ini menjadi tidak normal. Pemicunya, thermostat lah yang mengurus waktu dan aliran radiator coolant ke radiator berdasarkan suhu yang berada di radiator coolant itu.
Kembali lagi pada persoalan thermostat radiator lepas, apa cara tersebut benar atau justru semakin merusak mesin mobil Anda? Untuk lebih jelasnya terkait efek thermostat radiator dilepas akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini.
Efek Thermostat Radiator Dilepas
Dalam proses pendingin mesin, thermostat adalah bekerja untuk yakinkan agar putaran air pendingin (radiator coolant) tetap lancar sampai mesin tidak cepat panas. Selain itu, thermostat radiator berperanan mengatur agar suhu air pendingin tetap sesuai sama, tidak demikian tinggi atau rendah agar suhu mesin ikut terjaga.
Jika suhu air pendingin terlalu rendah, karenanya thermostat radiator akan tutup jalur ke radiator. Pada akhirnya, proses peningkatan suhu kerja mesin menjadi lebih cepat dan suhu coolant naik. Ketika yang sama, penggunaan bahan bakar untuk memanaskan mesin ikut turun.
Dan saat mesin panas, katup yang ke radiator akan terbuka. Hasilnya, coolant dalam radiator masuk juga ke mesin dan menggantikan coolant bersuhu tinggi yang berada di mesin. Coolant dengan suhu tinggi itu akan kembali masuk ke radiator. Peralihan itu akan terus berkali-kali sampai suhu mesin normal.
Sekarang ini pertanyaannya, apa efek thermostat dilepas yang akan ada? Berikut adalah beberapa hal yang terjadi kemungkinan menjadi efek ketika thermostat radiator dilepas:
1. Mesin bergetar
Efek pada mesin yang pertamanya kali terjadi saat thermostat radiator dilepas dari proses pendingin adalah mesin bergetar akibat suhu kerja normal mesin jadi sulit dicapai. Kondisi ini akan dirasa saat suhu coolant masih dalam kondisi dingin.
Saat suhu dingin, seharusnya thermostat tutup aliran ke radiator. Jika thermostat dilepas, coolant akan terus mengalir (akibat di pompa oleh waterpump) sampai mengakibatkan suhu kerja mesin jadi sulit dicapai.
Suhu kerja mesin yang sulit dicapai ini akan mengakibatkan ketidak imbangan supply jumlah bahan bakar yang masuk ke silinder mesin. Efeknya, bakal ada getaran yang makin kuat pada mesin dan menyebabkan mesin bergetar.
2. Terjadi Knocking akibat panas yang terjadi di atas batas normal kerja mesin.
Efek seterusnya yang akan terjadi akibat thermostat radiator dilepas dari proses pendingin adalah munculnya knocking pada mesin. Timbulnya knocking ini umum terjadi saat suhu mesin sudah melalui batas normal, tapi belum masuk set overheat yang dapat menyebabkan mesin stop.
Knocking dapat terjadi akibat bahan bakar yang dikompresi dalam mesin sudah meledak terlebih dahulu sebelum dikerjakan igniton (pembakaran) oleh busi.
Peristiwa ini sebagai imbas dari suhu mesin yang panasnya sudah melalui batas suhu normal kerja mesin.
3. Lebih mudah overheat terutamanya saat macet
Thermostat yang dilepas dari proses pendingin mesin akan mengakibatkan mesin mobil menjadi lebih mudah alami overheat. Saat kondisi mobil terlilit dalam kemacetan, mesin akan semakin kesulitan untuk mendinginkan suhu coolant yang berada di dalam mesin.
Ini ada karena coolant terus mengalir dan tidak setop di radiator untuk didinginkan, ditambah lagi kondisi jalan yang macet membuat mobil mendapat makin berkurang udara dingin yang mengalir melalui radiator. Efeknya mesin semakin mudah knocking , overheat lalu stop karena kepanasan.
4. Konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros
Efek terakhir yang akan dirasakan akibat thermostat radiator dilepas dalam proses pendingin mesin adalah konsumsi bahan bakar yang menjadi lebih boros. Kondisi ini sebagai dampak dari kegagalan proses pendingin untuk jaga suhu kerja mesin yang optimal.
Misalkan saat dingin, mesin perlu bahan bakar makin bertambah agar suhu mesin bisa cepat panas, saat mesin bersuhu panas dan knocking terjadi. Saat knocking, kondisi ini bisa membuat proses EFI jadi fail dan masuk ke mode Fail safe. Menyebabkan proses diset untuk menginjeksikan bahan bakar secara tetap pada beberapa kondisi rpm mesin sampai dapat tambahkan konsumsi bahan bakar.
Diatas adalah beberapa akibat atau efek yang ditimbulkan ketika thermostat radiator dilepas. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.
Join the discussion