Cara Perawatan Poros Propeller – Semua komponen kendaraan diperlukan perawatan dan perbaikan agar tetap maksimal termasuk poros propeller atau propeller shaft. Perawatan propeller shaft ini diperlukan agar putaran dapat diteruskan dengan baik pada kendaraan. Apa saja kerusakan pada poros propeller? Lalu apa saja cara perawatan poros propeller?
Perawatan poros propeller sangat penting. Apabila kendaraan tanpa propeller shaft yang bisa bekerja dengan benar maka akan susah untuk dikemudikan bahkan juga tidak bisa dipakai untuk maju atau mundur. Untuk lebih jelasnya berikut ulasan terkait kerusakan dan cara perawatan poros propeller pada kendaraan.
Kerusakan Poros Propeller
Kerusakan yang umum terjadi pada propeller shaft berikut tanda-tandanya di bawah ini
1. Universal joint macet
Kerusakan yang umum terjadi pada propeller shaft yang pertama ialah universal joint macet/ hancur. Unversal joint kerap kali dinamai spider joint, hook joint, cross joint, atau pada bengkel umum sering dikenali dengan panggilan gabung kopel.
Universal joint ini seperti tanda lebih (+) yang ditiap-tiap ujungnya ada bearing bambu (roller bearing). Bearing berikut yang bakal mengaitkan tangkai propeller dengan yoke dan sleeve joint.
Kerusakan yang paling umum terjadi ialah bearing-bearing yang ada di universal joint ini berkarat karena minimnya pemulasan dan kerap tergenang air. Karat yang terjadi menyebabkan gerakan bearing jadi terhalang, macet, sampai bobol.
Berikut sejumlah tanda-tanda yang bakal terjadi saat universal joint hancur
- Getaran keras merasa sampai ke body kendaraan saat rpm tertentu
- unyi dan noise saat mobil bekerja maju atau mundur secara perlahan-lahan
Umumnya ada banyak universal joint yang dapat diberi pelumas secara periodik. Cirinya, pada tubuh jointnya ada katup/ nipel tempat untuk menyalurkan grease/ gendut. Untuk menghindar universal joint cepat hancur, lakukan pemberian grease/gendut secara periodik.
2. Center bearing macet/ hancur
Kerusakan yang umum terjadi pada propeller shaft setelah itu center bearing macet/ hancur. Center bearing umumnya cuman ada di propeller shaft type 3 joint atau lebih. Center bearing ini mempunyai 4 peranan penting yakni sebagai pengubung, memantapkan perputaran poros, kurangi beban puntir dan menahan getaran yang muncul saat poros berputar-putar.
Kerusakan center bearing umumnya terjadi karena factor umur gunakan dan karena kerusakan universal joint yang tidak langsung diperbaiki. Getaran yang terjadi akan memengaruhi kerja dari center bearing. Makin lama, perputaran center bearin jadi tidak konstan dan tidak center kembali.
Berikut sejumlah tanda-tanda yang ada saat center bearing hancur
- Getaran keras merasa sampai ke body kendaraan di semua keadaan perputaran roda
- Bunyi dan noise saat mobil bekerja maju atau mundur
3. Propeller shaft bengkok atau patah
Kerusakan yang umum terjadi pada propeller shaft selanjutnya ialah propeller shaft bengkok atau patah. Pemicu propeller shaft bengkok atau patah biasanya terjadi karena terbentur benda keras saat lewat dijalan berbatu dan berlubang.
Disamping itu, sopiran yang buruk (seperti bawa muatan berlebihan dan memaksain akselerasi mesin saat mobil terjerat dikubangan) sering membuat propeller shaft ini memelintir dan bengkok.
Propeller shaft yang bengkok ini biasanya sering memunculkan getaran keras merasa di semua body saat mobil meluncur, bahkan juga seringkali getaran ini sering munculkan bunyi keras yang dapat membuat cemas.
4. Sleeve yoke aus
Sleeve yoke aus/ cacat sering jadi kerusakan yang umum terjadi pada propeller shaft. Komponen ini merupakan sisi yang tersambung dengan output shaft transmisi. Pada ujung sleeve yoke umumnya ada oil seal yang bakal menahan oli transmisi bocor.
Saat sleeve yoke aus/ cacat karena itu umumnya pada bagianbelakang transmisi akan ada kebocoran oli transmisi. Bila belum kronis umumnya cuman berupa serapan saja, tetapi bila kronis karena itu oli bisanya menetes keluar.
Kebocoran oli transmisi ini makin lama dapat menyebabkan oli transmisi habis. Dampaknya pasti memengaruhi elemen transmisi mobil dan membuat transmisi hancur kronis. Karena itu, saat terjadi serapan oli transmisi, benar-benar disarakan untuk selekasnya membenahi kebocoran itu saat sebelum kerusakan merambat ke elemen yang lain.
Cara Perawatan Poros Propeller
1. Jaga kebersihan Propeller shaft
Cara perawatan propeller shaft yang harus dilakukan yaitu dengan selalu jaga kebersihan propeler shaft sebaik-baiknya. Propeller shaft terletak di dalam kolong mobil sehingga sangat rawan terkena kotoran seperti debu, pasir, sampai lumpur.
Hal tersebut yang mempunyai potensi untuk memunculkan karat sehingga timbul keausan yang cukup kronis untuk semua sisi propeller shaft. Dimulai dari tangkai poros propeller, sampai pada bearing-bearing yang ada dalam universal gabung.
Apabila sering melewati medan berpasir atau berlumpur, maka dianjurkan untuk membersihkan lumpur atau pasir yang menempel di beberapa bagian poros propeller.
2. Mengecek propeler shaft dari keausan,oblak, dan kebengkokan
Hal selanjutnya yang masuk di dalam perawatan propeller shaft dengan lakukan pemeriksaan keausan, keoblakan, dan kebengkokan yang terjadi. Pemeriksaan ini bisa dilaksanakan tiap kelipatan 10.000 km.
Komponen ini sering terjadi aus, oblak dan alami kebengkokan sehingga dapat memberi imbas yang kurang nikmat sepanjang mengemudi. Akibatnya kendaraan akan bergetar serta bunyi-bunyian yang mengusik, sampai rasa cemas yang bisa menggangu fokus sepanjang berkendara.
Lakukan pemeriksaan di bagian universal gabung dan center bearing dari keoblakan dan lihat pada tangkai propeller shaft dari bentrokan dan kebengkokan. Bila di dapatkan universal gabung oblak atau poros bengkok, kerjakan pergantian pada joinnya.
3. Kerjakan pengujian kekencangan baut pengikat propeller shaft
Step seterusnya sebagai cara perawatan propeller shaft agar masih bertahan lama dan nyaman digunakan dengan kerjakan pengujian kekencangan baut pengikat propeller shaft.
Seperti kita ketahui bila propeller shaft memiliki pekerjaan dan peran yang paling berat buat mengeluarkan kendaraan. Hentakan dan puntiran yang secara tiba-tiba umum terjadi, bukan tidak mungkin baut-baut pengikat pada propeller shaft ini akan mengalami keluasaan sampai kendor dan berpotensi putus ditengahnya jalan.
Karenanya, pengujian kekencangan baut propeller shaft harus teratur dikerjakan. Proses pengujian kekencangan baut poros propeller dilaksanakan setiap 10.000 km bersamaan dengan pengujian keausan, ke-oblakan, dan kebengkokan pada propeller shaft.
Berikut beberapa segi baut yang perlu dikerjakan pengujian dan pengencangan ulang pada propeller shaft:
- Baut pengikat yang ada di Output shaft transmisi dengan yoke segi depan
- Pengikat center bearing dengan chassis mobil
- Dan Pengikat yoke sisi belakang dengan pinion gear gardan (differential)
Pastikan semua baut yang berada di propeller shaft sudah pada kondisi kuat dan terbelit kuat.
4. Memberikan pelumas (grease) secara teratur
Memberikan pelumas (grease) secara teratur sebagai cara dan cara perawatan propeller shaft yang selanjutnya harus dikerjakan. Pemberian grease (grease up) untuk propeller shaft umum dikerjakan setiap kelipatan 10.000 km menggunakan grease type chassis grease.
Dalam pemberian grease, betul-betul dianjurkan menggunakan grease gun (alat tembak grease) sampai lebih yakinkan grease benar-benar masuk dalam bearing dan laher. Berikut beberapa status pemberian grease/gemuk yang berada di propeller shaft:
Grease di bagian universal joint. Optimis grease yang lama keluar dari di antara roller bearing pada universal joint, ini untuk yakinkan grease yang baru benar-benar masuk dan menggantikan grease lama.
Grease di bagian slip joint. Lakukan hal yang sama saat kerjakan penggantian grease pada bagian slip joint. Optimis grease lama keluar dan tergantikan dengan grease yang baru
Grease di bagian center bearing. Center bearing hanya ada dalam propeller shaft tipe 3 joint atau lebih. Jika propeller shaft mobil anda memiliki center bearing, karenanya komponen ini perlu di ganti greasenya. Tapi begitu, ada center bearing yang tidak siapkan katup nipel penggantian gemuk, jika tidak dipersiapkan, karenanya lewati saja center bearing ini.
Diatas adalah ulasan terkait kerusakan pada propeller shaft dan cara perawatan poros propeller. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.
Join the discussion