Suspensi Independen – Dalam mekanisme suspensi terdapat dua jenis secara umum, salah satunya yaitu suspensi independen. Suspensi ini banyak ditemukan pada kendaraan kecil atau penumpang. Lalu apa sih pengertian suspensi independen? Apa saja karakteristiknya? Bagaimana cara kerja suspensi independen?
Sistem suspensi pada umumnya dibagi menjadi dua yaitu rigid dan independen. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal ini tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dari kendaraan.
Pada suspensi independen memiliki pemisah diantara roda kiri dan kanan. Oleh karena itu kerja dari suspensi roda kanan dengan roda kiri berbeda atau tidak berkaitan. Untuk lebih jelasnya terkait suspensi independen mulai dari pengertian, karakteristik, cara kerja, dan jenis suspensi independen akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini
Pengertian Suspensi Independen
Suspensi independen ialah jenis peredam kejut pada kendaraan yang memungkinkannya dua roda yang berada pada sebuah axle bisa sama-sama bergerak tiada memengaruhi keduanya.
Secara gampang, contoh satu mobil mempunyai suspensi tipe ini yaitu waktu roda kanan depan bergerak vertikal ketas sebab ada rintangan, roda kiri depan tidak bergerak kebawah atau keatas mengikut pergerakan roda kanan dengan catatan pada bagian roda kiri tidak ada rintangan sama.
Ini berlainan dengan suspensi rigid, di mana ada dampak silang. Waktu roda kanan terangkat sebab melalui rintangan, karena itu roda kiri condong bergerak kebawah.
Karakteristik Suspensi Independen
Tipe suspensi ini mempunyai karakteristik yang berbeda dengan suspensi rigid. Perbedaan antara keduanya yaitu:
- Konstruksi (rigid sederhana, independen lebih rumit)
- Pergerakan kutub roda (rigid sama-sama dipengaruhi, independen tidak atau sama-sama terbebas)
- Axle shaft (rigid memakai kompak axle/rigid axle shaft, independen memakai axle yang diperlengkapi dua flexible joint)
Jenis ini mempunyai daya serap getaran jalan yang lebih bagus sebab bodi mobil tidak terumbang-ambing luar biasa waktu mobil berjalan dijalanan hancur sekalinya.
Namun pemakaian axle shaft dengan 2 flexible joint rupanya mengurangi ketahanan gaya puntirnya. Akibatnya jika beban mobil lumayan besar maka joint ini dapat patah. Oleh karenanya untuk mobil memiliki bobot besar seperti truk atau bis masih bertahan pada rigid axle.
Cara Kerja Suspensi Independen
Suspensi independen pada umumnya bekerja seperti mekanisme suspensi yang lain, dalam masalah ini suspensi akan bekerja saat ada perombakan beban pada mobil.
Contoh perombakan beban itu, ada waktu mobil melalui tanggul. Waktu mobil melalui tanggul, semestinya mobil turut terangkat, pergerakan mobil yang terangkat ini menambahkan beban mobil hingga waktu semacam ini suspensi bekerja.
Tipe suspensi ini akan meresap pergerakan yang semestinya mengusung mobil. Triknya dengan manfaatkan pegas yang sanggup memanjang dan memendek jika diberi beban beragam. Waktu mobil melalui tanggul, karena itu pergerakan keatas dari roda akan membuat panjang pegas bertambah lebih pendek. Hingga, mobil juga tidak turut terangkat keatas.
Tetapi ada yang istimewa pada suspensi jenis ini, jika tinggi tanggul kiri dan kanan berlainan umumnya mobil akan miring ke salah satunya segi rendahnya. Pada tipe ini, pergerakan naik di antara roda kiri dan kanan bisa berlainan. Hingga status bodi mobil tetap lempeng.
Jenis Suspensi Independen
Dalam aplikasinya jenis suspensi ini rupanya masihlah begitu umum. Jika diulas lebih detil kembali, karena itu minimal bakal ada 4 jenis suspensi independen, yaitu ;
1. Type Macpherson Strut
Jenis pertama ialah type yang nyaris dipakai pada mobil penumpang sekarang ini (MPV, Hatch, LCGC, SUV) karena nyaman dan konstruksinya lebih simpel.
Suspensi macpherson mempunyai lengan tunggal yang berada pada bagian bawah, lengan ini akan menyambungkan steering knuckle dengan chasis mobil. Di lain sisi, ada satu pegas yang menyambungkan steering knuckle dengan sisi bodi atas. Dalam kata lain, ada dua jaringan pada steering knucle, satu ada di lower arm dan satunya ada di pegas.
Tetapi, ada satu kelemahan dari type macpherson, yaitu pergerakan vertikal roda akan mengganti pojok chamber roda. Hingga, jika mobil makin berat karena itu chamber akan makin keluar.
Type ini, sering dipakai untuk suspensi depan mobil dan beberapa jenis mobil sedan memakainya selaku suspensi belakang.
2. Type Double Wishbone
Jenis suspensi independen yang kedua hampir serupa dengan macpherson tetapi pada type ini ada dua buah lengan yaitu lower arm dan upper arm. Ke-2 lengan ini akan menyambungkan steering knuckle dengan chasis mobil.
Ketidaksamaanya dengan macpherson, jika macpherson ada pegas yang menyambungkan steering knucle dengan bodi mobil sisi atas. Sesaat pada double wishbone, pegas itu akan berada pada lower arm. Hingga, steering knuckle cuman tersambung dengan 2 lengan saja.
Ini akan bawa keunggulan dari bidang chamber yang selalu, hingga meskipun mobil terima berat beban, pojok chamber masih normal.
3. Multi link
Suspensi multi link adalah mekanisme suspensi yang terdiri dari beberapa lengan lateral. Lengan ini akan menyambungkan knucle dengan chasis mobil pada pojok yang berbeda. Lengan ini akan jaga gerakan roda supaya masih konstan walau sedang terima beban yang beragam.
Pada mobil, anda kemungkinan kerap menyaksikan merek 4-link suspension, berarti ada 4 biji lengan lateral sesaat 5-link suspension, mempunyai 3 biji lengan.
4. Swing arm/trailing arm
Suspensi swing arm atau pada mobil biasa disebutkan semi trailing arm, sama seperti dengan mekanisme suspensi belakang sepeda motor. Di mana knuckle atau kutub roda akan tersambung dengan satu lengan, lengan ini tempatnya sejajar dengan longitudinal axis (arah memanjang mobil).
Pada umumnya, type ini sering dipakai pada suspensi belakang mobil dengan mekanisme pendorong FWD (front wheel drive), type ini mempunyai keunggulan dari bidang konstruksinya yang singkat performnya yang bagus.
Diatas adalah ulasan terkait suspensi independen mulai dari pengertian, karakteristik, cara kerja, dan jenis suspensi independen. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.
Join the discussion