Komponen Power Steering : 17 Bagian Dan Ulasan

komponen power steering

Komponen Power Steering – Setiap kendaraan keluaran terbaru sudah menggunakan sistem power steering. Didalamnya terdapat beberapa komponen yang memiliki fungsi sangat penting. Lalu apa saja komponen power steering?

Power steering merupakan mekanisme yang digunakan untuk memudahkan memutar mekanisme setir kendaraan. Mekanisme ini dapat menghasilkan perputaran setir yang enteng tanpa mengeluarkan banyak tenaga untuk mengatur setir, khususnya pada kecepatan rendah dan menyesuaikannya pada kecepatan menengah dan tinggi.

Pada mekanisme power steering memakai tenaga perputaran mesin yang diubah untuk memompa fluida pada mekanisme hidrolik hingga bisa memberi tenaga tambahan dalam menyetir setir. Selain itu juga memanfaatkan kecepatan kendaraan melalui sensor kecepatan serta pendeteksian desakan fluida yang digunkan untuk gerakkan piston secara beragam.

Saat kendaraan stop atau bergerak dalam kecepatan rendah, karena itu desakan fluida akan bertambah hingga setir berasa lebih enteng waktu dipakai. Waktu kecepatan tinggi, desakan fluida akan menyusut untuk menampung keperluan setir dan sesuaikan dari tanggapan roda setir hingga setir bertambah lebih berat buat memperoleh sopiran yang lebih konstan.

Power steering mekanisme yang paling banyak digunakan adalah power steering hidrolik dan power steering elektrik. Keduanya memiliki mekanisme yang berbeda sehingga komponen pun berbeda. Walaupun banyak komponen power steering yang berbeda, namun ada beberapa komponen yang memiliki kesamaan. Untuk lebih jelasnya terkait komponen power steering akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini.

 

Komponen Power Steering

komponen power steering

1. Reservoir Tank (HPS)

Salah satu komponen power steering adalah reservoir tank yang digunakan untuk cadangan minyak power steering. Komponen ini diperlengkapi dengan tutup reservoir yang diperlengkapi dengan sirkulasi supaya desakan di dalam Mekanisme power steering konstan waktu hidrolik power steering bekerja.

2. Vane pump atau Pompa (HPS)

Berperan untuk menghidupkan desakan fluida atau memompa fliuda atau minyak power steering ke semua mekanisme hidraulik power steering. Pompa power steering / vane pump ini umum dilakukan oleh satu fan belt power steering lewat satu pulley atau mungkin dengan memakai gear (roda gigi) yang melekat langsung pada roda gigi di mesin.

Komponen ini terdiri dari Vane, Cam ring, Rotor, O-ring, dan Regulator valve (Flow Control Valve) yang mempunyai tingkat presisi yang tinggi hingga harus ditangani secara berhati-hati.

Baca Juga  Cara Kerja Sistem AC Mobil : Prinsip Dan Cara Kerja

Dalam power steering pump ada satu komponen penting yang dikenali dengan panggilan regulator valve. Peranan regulator valve ini untuk menjaga desakan minyak power steeering supaya terus konstan walau perputaran pompa power steering lagi bertambah bersamaan dengan pertambahan perputaran rpm mesin.

Ini sudah pasti akan menahan power steering pump dari desakan minyak yang terlalu berlebih sebab bisa menyebabkan rusaknya seal dan komponen lain dalam pompa power steering. Kelebihan desakan minyak yang berlangsung waktu mesin ada pada perputaran rpm tinggi akan disalurkan oleh regulator valve kembali pada reservoir tank.

3. Rotary valve/control valve (HPS)

Rotary Control Valve adalah komponen power steering yang berperan untuk mengendalikan arah saluran fluida dari pompa power steering. Komponen ini pada power steering rak and pinion terpasang bersatu dengan pinion gear dan ditaruh dalam satu housing yang namanya rotary control valve housing.

4. Power silinder (HPS)

Selain itu terdapat komponen power silinder yang digunakan sebagai tempat piston untuk gerakkan roda gigi setir karena desakan fluida yang dibuat dari vane pump. Power silinder ini berbentuk silinder mekanis tempat piston intern yang bersatu dengan steering rak shaft di taruh.

Piston intern ditempatkan di tengah antara fluid chamber yang semasing chamber ini tersambung dengan rotary control valve lewat satu hose pipe. Saat fluida hidrolik masuk salah satunya fluid chamber karena itu tenaga fluda ini akan menggerakkan piston hingga gerakkan steering rak shaft sekalian gerakkan roda gigi setir.

5. Oil Power Steering (HPS)

Berperan selaku medium penghantar tenaga dari pompa power steering ke steering gear supaya setir lebih enteng.

6. Steering Gear (HPS).

Steering gear housing pada power steering hidrolik type rak and pinion ini dibikin bersatu dengan power silinder dan rotary control valve. Komponen ini berperan selaku tempat menempatkan power steering rak shaft dan pinion gear.

8. Steering Linkage

Komponen ini terbagi dalam long tie-rod sampai steering knucle yang berperan melanjutkan pergerakan steering gear ke roda untuk menggerakan roda supaya berbelok sesuai kemauan sopir.

Baca Juga  Ciri Ciri Per Daun Lemah : 4 Tanda & Cara Mengatasinya

9. High Pressure Steering hose (HPS)

High Pressure Steering hose ialah selang power steering tempat mengucurnya fluida bertekanan tinggi untuk disalurkan ke arah rotary control valve. Fluida bertekanan tinggi ini disalurkan lewat high pressure steering hose ke arah rotary control valve yang ada di rotary control valve housing. Oleh karena itu, High Pressure Steering hose ini dibikin secara eksklusif agar meredam desakan fluida yang dibuat dari pompa oil.

10. Low Pressure Steering Hose (HPS)

Low Pressure steering hose ini adalah selang power steering yang berperan selaku tempat mengucurnya fluida bertekanan rendah dari rotary control valve ke arah reservoir tank oil.

11. Motor elektrik (EPS)

Komponen ini bekerja langsung menolong memudahkan putaran kemudi.

12. Control Module (EPS)

Komponen ini adalah otaknya EPS yang berbentuk satu computer yang berperan untuk mengendalikan kerja EPS keseluruhannya.

13. Torque Sensor (EPS)

Torque sensor adalah komponen power steering yang berada dalam kolom kemudi. Komponen ini berperan untuk memberi info ke control module bila kemudi mulai diputar oleh sopir.

14. Clutch (EPS)

Kopling merupakan komponen power steering yang terletak di antara motor dan tangkai kemudi. Pekerjaannya untuk menyambungkan dan melepas motor dengan tangkai kemudi sama keadaan.

15. Noise Suppressor (EPS)

Noise supressor adalah salah satu komponen power steering yang berperan selaku sensor yang mengetahui kodisi kerja mesin, seperti misalnya mesin sedang bekerja atau mungkin tidak.

16. Vehicle Speed Sensor (EPS)

Komponen ini bekerja untuk memberi info ke EPS control module mengenai kecepatan mobil.

17. On-board Diagnostic Display (EPS)

Selain itu pada power steering terutama electric power steering terdapat on board diagnostic display. Komponen ini merupakan tanda di panel instrumen yang berperan untuk memberi info ke sopir bila ada permasalahan dengan mekanisme EPS.

Diatas adalah ulasan terkait komponen power steering baik elektrik maupun hidrolik power steering. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.