Efek Setelan Angin Karburator Terlalu Kecil – Perlu diketahui jika efek setelan angin karburator terlalu kecil ini cukup rawan atau berbahaya. Bila didiamkan, keadaan ini dapat menyebabkan permasalahan yang lebih serius.
Baiknya, setelan angin semestinya harus akurat. Maknanya, campuran atau kombinasi di antara udara dan bahan bakar dalam ukuran yang sesuai dengan kebutuhan mesin. Sayang, terkadang masih tetap ada praktek di mana melakukan penyetelan yang lain dari standard pabrik. Misalnya adalah memperkecil setelan angin yang umumnya dikenali dengan setelan basah. Persoalan yang paling sering dialami dengan setelan basah adalah borosnya bahan bakar. Bahkan proses pengabutan juga tidak berjalan baik. Ruangan bakar akan kelihatan lebih basah dari umumnya.
Ada kerak karena bensin tidak terproses dengan prima di ruangan pembakaran. Bila menimbun, karena itu turunkan kompresi mesin. Dan akan menyebabkan hal yang lebih parah. Untuk lebih jelasnya terkait efek setelan angin karburator yang terlalu kecil akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini.
Efek Setelan Angin Karburator Terlalu Kecil
Terdapat beberapa dampak yang ditimbulkan apabila setelan angin pada karburator tidak sesuai salah satunya yaitu terlalu kecil. Berikut dampak yang ditimbulkan dengan setelan angin yang terlalu kecil yaitu:
1. Boros Bahan Bakar
Efek setelan angin karburator yang terlalu kecil dan yang paling sering dirasakan oleh pemilik kendaraan adalah borosnya bahan bakar. Ini terang membuat seorang tidak dapat menghemat atau harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk bahan bakar. Disamping itu, pengabutan tidak berjalan baik. Ruangan bakar umumnya akan kelihatan lebih basah dari umumnya.
2. Kerak di ruangan bakar
Selanjutnya yaitu adanya kerak karena bensin tidak bisa diolah secara prima di ruang bakar. Kerak yang terus ada lama lama akan menimbun dengan jumlah yang tidak sedikit. Jika dibiarkan terus, ini dapat menurunkan kompresi dari mesin.
3. Kompresi bocor
Umumnya, borosnya penggunaan bahan bakar akan diikuti dengan timbulnya asap hitam di knalpot. Hal ini mengisyaratkan jika pembakaran yang terjadi di ruangan bakar tidak prima. Selain itu apabila hal ini terjadi dalam jangka waktu yang lama dapat merusak tekanan kompresi sehingga dapat menimbulkan kebocoran kompresi.
4. Tarikan mesin menyusut
Selainnya permasalahan di atas, setelan basah akibat kecilnya setelan angin memungkinkannya tarikan mesin tidak responsive. Saat gas dibuka, motor tidak bisa berakselerasi secara baik. Bahkan juga, ada kasus seperti brebet.
Saat gas tidak diambil, umumnya mesin akan gampang mati. Karena itu, pengendara umumnya terus menarik gas supaya mesin kendaraan masih tetap berpijar.
5. Kerusakan elemen lain
Jika setelan semacam ini tidak dikembalikan, ruangan bakar terus akan kaya kombinasi bensin. Terlalu kayanya bahan bakar memungkinkannya beberapa elemen memiliki masalah. Satu diantaranya adalah busi yang memercikkan api.
Busi ini dapat menghitam. Saat terlalu basah, busi juga tidak bisa memercikkan api seperti mestinya. Tidaklah heran bila kendaraan susah dihidupkan. Apa lagi sesudah didiamkan dalam saat yang lumayan lama.
Untuk menanganinya, umumnya seorang perlu keringkan busi itu. Membuka dan mengelap busi yang basah kerap dilaksanakan. Bila terus basah, busi juga tidak bisa tahan lama. Mengakibatkan, seorang perlu lakukan penggantian busi di setiap waktunya.
Diatas adalah ulasan terkait efek setelan angin karburator yang terlalu kecil. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.
Join the discussion