Cara Menyetel Platina – Kontak platina atau breaker poin merupakan salah satu komponen sistem pengapian yang perlu dilakukan perawatan berkala. Hal ini dikarenakan platina dapat mengalami keausan ketika penggunaan dalam jangka waktu yang lama. Lalu bagaimana cara menyetel platina yang benar?
Bagi mobil lawas atau sudah agak berumur dan masih menggunakan sistem pengapian yang memakai platina maka akan muncul pertanyaan tentang platina mulai dari apakah platina perlu di setel? Bagaimana cara menyetel platina?, dan berbagai hal lainnya.
Sebelum membahas mengenai cara menyetel platina maka perlu diketahui terlebih dahulu terkait platina. Platina adalah elemen yang berada di mekanisme pengapian yang memiliki fungsi untuk memutuskan atau menyambungkan arus listrik yang mengalir ke arah kumparan primer pada koil pengapian. Peranan platina penting sebab tanpa adanya platina tegangan tinggi yang diperlukan oleh busi untuk hasilkan percikan api tidak dapat dihasilkan.
Penyetelan platina berkaitan dengan sudut dwel yang merupakan waktu lamanya celah platina dalam menutup yakni saat platina mulai menutup sampai platina mulai membuka pada tonjolan selanjutnya. Sudut dwel harus disetel sebab elemen ini terkait dengan pengapian. Tegangan tinggi yang dibuat oleh koil sebagai akibat adanya proses pemutusan aliran arus listrik pada kumparan primer koil yang dikerjakan oleh platina.
Pada konsepnya timing atau waktu pengapian pada mekanisme pengapian kususnya konvesional benar-benar dipastikan oleh proses paltina. Oleh karena itu kinerja dari kontak platina perlu diperhatikan agar tetap dapat bekerja dengan maksimal. Kontak platina perlu dilakukan penyetelan dan perawatan secara berkala.
Namun hal ini hanya berlaku pada sistem pengapian konvensional saja karena masih menggunakan kontak platina. Untuk lebih jelasnya mengenai cara menyetel platina akan dibahas lebih lengkap pada artikel berikut ini.
Cara Menyetel Platina
1. Mempersiapkan Alat Dan Bahan
Sebelum proses menyetel platina pada mobil maka perlu mempersiapkan beberapa alat yang dibutuhkan. Beberapa alat yang diperlukan dalam menyetel platina mobil adalah sebagai berikut :
Kunci cocok ring ukuran 19
Obeng plus (+) dan min (–)
Feeler gauge yang manfaatnya untuk menghitung sela platina.
Diatas merupakan beberapa alat yang dibutuhkan untuk menyetel platina.
2. Mempersiapkan Mobil
Sesudah mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk menyetel platina maka keadaan mobil juga harus diperhatikan. Accu mobil harus dalam kondisi yang sempurna. Hal ini dikarenakan accu dibutuhkan dalam proses menyetel platina mulai dari proses pengecekan kondisi percikan bunga api dan proses starter mesin untuk memastikan setelan platina dalam kondisi yang pas.
2. Memutar poros engkol agar sesuai TOP 1
Setelah keadaan mobil dipastikan baik, maka lanjut ke langkah kedua dalam proses menyetel platin yaitu memutar pully kutub engkol atau yang umum disebutkan dengan crank shaft searah jarum jam sampai titik pully ke arah di titik 0 (0) derajat atau dalam arti TOP 1. Selain itu posisi noken atau cam distributornya akan menekan tuas ebonit pada platina sehingga kontak platina dalam kondisi membuka.
3. Mengendorkan baut pengikat platina
Selanjutnya ialah mengendorkan baut pengikat platina. Namun upayakan pastikan jangan terlalu kendur waktu memutar baut pengikat platina. Cukup memutar satu putaran saja sampai platina bisa digoyangkankan dengan obeng negatif sehingga celah platina bisa di renggangkan dan di sempitkan.
4. Mengukur celah platina
Untuk ukuran celah platina standard ialah 0,45 mm. Namun dikarenakan ukuran pada feeler gauge tidak terdapat ukuran 0,45 mm maka bisa memakai ukuran 0,40 mm. Untuk mendapatkan hasil penyetelan platina yang pas 0.45 mm adalah maka penyetelan agar dikendorkan sedikit atau tidak terlalu rapat dengan bilah feeler gauge.
5. Menyetel platina
Setelah memasukkan feeler gauge ke dalam celah platina maka dapat langsung dilakukan penyetelan platina dengan memakai obeng min (-). Cara mudahnya yaitu dengan menggeser platina secara perlahan-lahan memakai obeng min (-) dengan mendesak bagian coakan yang terdapat didekat platina. Setelah itu apabila ukuran sudah pas, maka baut pengikat platina perlu dikencangkan kembali. Namun pastikan kondisi platina masih baik. Apabila mengalami kerusakan maka perlu dilakukan penggantian secara berkala.
6. Memeriksa celah platina
Sesudah melakukan penyetelan celah platina maka celah hasil penyetelan perlu dicek kembali apakah telah cocok sesuai dengan ukuran sesuai standar atau belum. Apabila belum maka perlu dilakukan penyetelan kembali. Apabila sudah pas maka mengencangkan kembali baut pengikat platina agar celah tidak bergeser.
7. Memasang tutup distributor
Sesudah selesai menyetel platina maka memasang kembali tutup distributor atau yang umum disebutkan dengan delco. Kemudian pasang kabel busi sesuai dengan urutan pengapian atau firing order.
8. Menghidupkan mesin
Apabila mesin telah hidup maka kendorkan baut 10 mm yang mengunci distributor pada blok mesin. Kemudian memutar distributor ke kiri atau kekanan, dan berhenti mendapati perputaran mesin yang tertinggi. Selain itu pastikan keadaan mesin tidak knoking saat mesin diakselerasi.
Penyebab Kerusakan Platina
Ada banyak kerusakan pada platina yang dapat terjadi seperti mobil tidak bisa distarter, mbrebet, tidak bertenaga, dan berbagai kerusakan lainnya. Hal ini menunjukan keadaan platina yang telah aus, miring benjol atau timing setelan platina tidak sesuai. Akibatnya saat percikan api busi menjadi kecil akan berpengaruh pada tegangan induksi koil kecil. Berikut beberapa penyebab kerusakan platina.
1. Kontak permukaan yang buruk
Kontak permukaan yang buruk bisa mengakibatkan kerusakan pada platina. sebab akan mengakibatkan luas permukaan bertambah lebih kecil, permukaan kontak cepat terbakar, saluran arus primer kecil, tegangan induksi koil pengapian jadi kecil sehingga percikan bunga api busi menjadi kecil.
2. Permukaan kontak kotor atau terbakar
Permukaan kontak yang kotor dapat menjadi salah satu penyebab rusaknya platina. Selain itu juga mengakibatkan tahanan makin bertambah yang membuat arus primer jadi kecil, tegangan induksi kecil dan sesakan busi kecil.
3. Rubbing blok aus
Apabila rubbing blok aus maka mengakibatkan terjadinya perubahan pada celah platina yang mengecil dan percikan api pada kontak menjadi besar. Apabila sudut dwell membesar maka koil bisa menjadi cepat panas sehingga pengapian akan maju. Rubbing blok yang aus akan membuat setelan celah atau cam dwell angel (CDA) tidak maksimal.
4. Skrup pengikat kontak pemutus kendor
Apabila baut pengikat platina kendor akan menyebabkan perubahan celah platina. Akibatnya celah platina mengecil dan percikan api pada kontak jadi besar. Apabila sudut dwell jadi membesar maka koil akan cepat panas dan pengapian semakin maju.
5. Ada tonjolan pada permukaan kontak platina
Ada tonjolan pada permukaan platina akibat terbakar oleh loncatan bunga api. Hal ini biasanya disebabkan karena kerja kondensor yang tidak maksimal.
6. Penyetelan platina yang tidak pas
Proses penyeetelan platina yang tidak pas menjadi pemicu kerusakan pada platina. Apabila celah platina begitu kecil maka waktu platina membuka listrik induksi primer masih meloncat pada kontak platina dan menyebabkan induksi kecil. Disamping itu celah yang kecil membuat sudut dwell jadi membesar sehingga platina menutup semakin lama dari yang semestinya. Akibatnya koil jadi panas dan induksi koil kurang kuat. Kebalikannya bila sela telalu besar mengakibatkan pojok dwell kecil, waktu platina tutup bertambah lebih singkat, arus primer yang mengucur bertambah lebih kecil dan kemagnetan kecil, induksi yang dibuat koil jadi kecil.
7. Pegas kontak pemutus arus kurang kuat
Hal Ini bisa mengakibatkan kontak platina membuka dan menutup waktu perputaran tinggi sehingga pemutusan dan penghubungan arus tidak maksimal. Akibatnya listrik hasil induksi tegangan tinggi tidak maksimal.
8. Kabel platina konslet atau short circuit
Isolator terbuka atau isolator terminal kabel platina rusak sehingga meskipun kondisi platina terbuka arus primer masih mengalir ke massa. Akibatnya tidak ada induksi pada koil, tidak ada api pada busi, mesin mati dan koil panas.
9. Kabel platina terputus atau permukaan kontak platina tersisip kotoran
Saat kabel platina terputus jadi tidak ada arus primer yang mengucur. Akibatnya tidak ada kemagnetan, tidak ada induksi, tidak ada percikan api sehingga mesin tidak bisa hidup.
10. Coil Short
Short circuit pada coil dapat di sebabkan oleh ada perombakan nilai tahanan Coil yang mengecil sehingga arus yang mengalir lewat platina jadi besar hingga platina cepat terbakar/habis.
11. Coil Tidak Standar
Pemakaian coil yang tidak standar atau racing pada mekanisme pengapian platina dapat mempersingkat umur coil, ini berasal dari nilai tahanan koil racing begitu rendah hingga keperluan arus makin besar, hingga platina cepat terbakar/habis.
12. Kondensor Kurang Bagus
Nilai kondensor yang lebih kecil dari standar/hancur membuat platina cepat aus sebab percikan api pada platina jadi besar.
13. Terminal Aki Kendor
Terminal aki kendor akan menyebabkan tegangan jadi tinggi melewati 15Volt dan menyebabkan menghancurkan elemen kelistrikan lain dan platina cepat terbakar/habis.
Perawatan Pada Platina Mobil
Untuk mengatasi penyebab kerusakan pada platina maka diperlukan berbagai perawatan secara berkala pada platina. Pada umumnya bila penggunaan yang lumayan lama atau lebih kurang 5000 Km maka perlu dilakukan penyetelan akibat berbagai hal seperti platina alami pengenduran. Berikut beberapa perawatan pada platina yang dapat dilakukan secara periodik.
1. Check penyaring udara
Mengecek penyaring udara membersihkan dengan angin berteknan tinggi. Dan jika telah begitu kotor atau perlu tukar umumnya pergantian berpatok pada km 8.000 km.
2. Check filter bensin
Membersihkan dengan angin bertekanan tinggi, jika telah begitu kotor tukar berpatok pada km seperti penyaring udara.
3. Membersihkan busi
Terlepas seluruh busi, membersihkan elektroda pada busi stel sela busi 0.7-0.8 mm dengan memakai filler gauge. Dan jika elektroda busi telah tipis karena itu perlu ditukar.
4. Membersihkan dan stel platina
Membuka tutup distributor kemudian memutar poros engkol sampai status nok pada cam distributor waktu platina buka penuh. Jika keadaann platina masih bagus maka cukup membersihkan dengan amplas dengan catatan permukaan platina harus flat/rata. Jika platina telah hancur karena itu harus ditukar dan kondensorpun harus ditukar. Kemudian memasang lagi platina dan stel celah platina di antara 0.25 s/d 0.30 mm.
5. Membersihkan kabel busi
Mengecek kabel busi dengan AVO mtr. Apabila tahan kabel busi hasil pengujian slebih dari 25 kilo ohm maka perlu dilakukan penggantian.
Diatas merupakan cara menyetel platina pada mobil. Selain itu dibahas juga mengenai penyebab kerusakan platina, dan cara merawat platina. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.
Join the discussion