Fungsi Oil Pump – Oil pump atau pompa oli merupakan salah satu komponen penting pada sistem pelumasan. Lalu apa fungsi oil pump? Apa saja jenis nya? Dan Bagaimana cara kerja dari pompa oli?
Oil pump adalah komponen penting dalam mesin mobil supaya terus berpijar. Mesin dapat bekerja dengan optimal karena ada oli yang memulasinya. Pertanyaannya, komponen dalam mesin mobil ada beberapa, bagaimana oli dapat menebar ke semua sisi mesin?
Di sanalah oil pump bekerja. Dia bekerja memompa oli ke mekanisme pemulasan mesin hingga semua komponennya dapat bekerja. Oil pump seperti jantung yang memompa saluran darah ke semua badan manusia, perbedaannya, komponen ini menyalurkan oli ke semua mesin.
Oleh karena itu fungsi oil pump atau pompa oli sangat penting pada kendaraan. Berikut ulasan terkait fungsi oil pump, jenis, dan cara kerja. Berikut ulasannya:
Fungsi Oil Pump
Fungsi oil pump atau pompa oli untuk memberikan penekanan pada oli supaya bisa menebar dan memberi pelumas pada mesin. Pokoknya, pompa oli ini dibutuhkan supaya oli dapat memulasi semua komponen mesin yang memerlukan pelumas supaya bisa bekerja. Letak komponen ini ada di reservoir oli yang berada di bawah crankshaft atau kutub engkol.
Oli mesin disiapkan dalam pompa lewat filter atau strainer, hingga partikel atau bahan yang tercampur disaring lebih dahulu. Jika tidak, bakal ada partikel yang dapat mencelakakan mesin. Dari pompa, oli bersirkulasi ke semua mesin lewat aliran dan lubang untuk memulas crankshaft dan bantalan cam.
Tanpa fungsi dari oil pump atau pompa oli karena itu pelumas tidak bisa bersirkulasi pada mekanisme pelumas. Mengakibatkan bisa mengakibatkan beragam kerusakan pada komponen mesin.
Jenis Pompa Oli Dan Komponennya
Setelah mempelajari terkait fungsi oil pump maka perlu juga mengetahui jenis dan komponennya. Komponen dari oil pump tergantu dari jenis yang dipakai pada pompa oli. Sekarang ini, dijumpai ada 3 jenis pompa oli yang biasa dipakai pada mesin mobil yakni
1. Pompa Oli Jenis Trochoid
Untuk pompa oli jenis trochoid ini terbagi dalam 2 komponen khusus yakni inner rotor (drive gear), outer rotor (driven gear). Ke-2 rotor ini terpasangkan ke sebuah casing yang mempunyai 2 lubang yakni inlet (lajur oli masuk) dan oulet (lajur oli keluar).
Jumlah gigi pada inner rotor sama dalam jumlah gigi pada outer rotor dikurangkan satu. Ke-2 rotor ini dipasang pada kondisi tidak sepusat dalam casing. Perputaran inner rotor akan gerakkan outer rotor hingga ikut berputar-putar sama arah.
Oleh Karena jumlah gigi inner rotor semakin sedikit dibanding outer rotor, maka tercipta satu ruang yang hendak dipakai untuk mengisap oli dari lubang inlet dan tekan oli ke arah lubang toko. Peralihan volume ruang di dalamnya karena perputaran rotor mengakibatkan tindakan pemompaan pada oli.
2. Pompa Oli Jenis Intern gear
Pompa oli jenis intern gear ini serupa dengan trochoid, ada inner gear dan outer gearnya, tetapi yang membandingkan ialah ada ruangan pemisah di antara inner gear dan outer gear. Ada ruangan pemisah akan membesarkan volume oli yang bisa di pompa, mengakibatkan jumlah penekanan yang dibuat akan semakin besar.
Inner gear (drive gear) tersambung langsung dengan crankshaft mesin hingga inner gear akan berputar-putar sesuai perputaran crankshaft. Dan outer gear (driven gear) akan berputar-putar ikuti arah perputaran inner gear (driven gear berputar-putar sejalan dengan drive gear). Type ini mempunyai konstruksi yang simpel dengan kekuatan yang bisa dihandalkan.
3. Pompa Oli Jenis Eksternal gear
Pompa oli jenis eksternal gear ini mempunyai drive gear dan driven gear, tetapi letak gear ini tidak ada dalam satu gear yang lain. Masing-masing gear memiliki bentuk sama dan sama yang terpasangkan sejajar dengan gear yang lain.
Saat drive gear berputar-putar, karena itu dia akan memutar driven gear. Ketika yang serupa, dampak mengisap oli dari lubang inlet dan memompa oli ke arah lubang toko bisa terjadi secara bertepatan bersamaan berputar-putarnya drive gear dan driven gear.
Cara Kerja Pompa Oli
Seperti telah dikatakan jenis dan komponen pompa oli, pompa oli mempunyai 2 gear (drive dan driven) dan casing yang mempunyai lubang inlet (masuk) dan lubang toko (keluar). Disamping itu drive gear tersambung dengan kutub engkol (crankshaft mesin), camshaft, atau tersambung dengan timing belt sebagai kutub pendorong.
Oleh karena itu saat mesin hidup dan berputar-putar, karena itu drive gear akan turut berputar-putar dan memutarkan driven gear. Dampak berputar-putarnya drive gear dan driven gear akan membuat daya hirup oli masuk ke pompa pada lubang inlet dan hasilkan daya pencet keluar lewat lubang toko.
Tetapi, saat sebelum oli mesin masuk ke pompa oli, oli mesin akan mengucur lewat saringan dalam oil pan (bak oli / karter) yang namanya strainer. Strainer in berperan untuk menahan kotoran-kotoran memiliki ukuran besar supaya tidak turut terserap masuk ke pompa oli.
Dengan demikian, oli mesin yang masuk ke pompa oli telah pada kondisi bersih dari kotoran-kotoran memiliki ukuran besar. Perihal ini pula yang hendak menahan pompa oli dari kerusakan. Kemudian baru oli mesin di perputarankan kesemua mekanisme pemulasan mesin untuk memulasi semua komponen mesin yang bekerja. Dengan kata lain cara kerja pompa oli bekerja karena digerakkan oleh mesin itu sendiri.
Diatas adalah ulasan terkait fungsi oil pump, jenis, dan cara kerja pompa oli yang digunakan pada sistem pelumasan. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.
Join the discussion